PENGARUH PERBEDAAN MORDAN PADA PENCELUPAN DENGAN ZAT WARNA DAUN INAI (LAWSONIA INERMIS L.) TERHADAP KAIN KATUN
DOI:
https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.50050Keywords:
whitting, tunjung, henna leavesAbstract
Natural dyes are highly recommended as environmentally friendly dyes so they can be used continuously. This research utilizes henna leaves as a natural dye that is easy to obtain and has a coloring agent. This study means to depict: 1) the color's name (hue), 2) its value, 3) its uniformity, and 4) the effect of various mordant whitting and tunjung on the results of natural dyeing cotton fabric with henna leaf extract. The primary data used in this study come from 18 panelists, making it an experiment. The gathered information is handled and investigated with the SPSS (Factual Item and Administration Arrangement) rendition 22.0 utilizing the K-related example friedman test equation. The research results show that the colors are produced from: 1) the non-mordant dye is Golden Sundance #BB9457, 2) dyeing with whiting mordant produces Golden Sundance color #BDB76B, and 3). dyeing with Tunjung mordant produces Dark Olive Green color #32441E. The results of data value analysis obtained from the Friedman K-relative sample a significance of 0.000 which is smaller than the significance level of 0.05 or 0.000 <0.05. Then Ho is declared rejected, which is means that there is a significant effect on the color darkness (value) due to the influence of the use of mordant whitting, and tunjung on the dyeing results of henna leaf extract (Lawsonia Inermis L) on cotton fabric. Based on the analysis obtained from the Friedman K-related test the sample for evenness of color is 0.001 which is smaller than the significance level of 0.05 or 0.001 <0.05. Then Ho was declared rejected, which meant that there was a significant difference in the evenness of the color caused by differences in mordant to the results of dyeing henna leaf extract (Lawsonia Inermis L) on cotton fiber material.Keywods: whitting, tunjung, henna leaves.AbstrakPewarna alami sangat direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah lingkungan sehingga dapat digunakan terus menerus. Penelitian ini memanfaatkan daun inai sebagai bahan pewarna alami yang mudah diperoleh dan memiliki zat warna. Penelitian tujuannya guna mendeskripsikan 1) nama warna (hue), 2) gelap terang warna (value), 3) kerataan warna, dan 4) pengaruh perbedaan mordan kapur sirih, dan tunjung terhadap hasil pencelupan alami menggunakan ekstrak daun inai pada kain katun. Jenis penelitian adalah eksperimen, data penelitian yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 18 panelis.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan uji Friedman K-Related Sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan dari: 1) pencelupan tanpa mordan adalah warna Golden Sundance #BB9457 2) pencelupan dengan mordan kapur sirih menghasilkan warna Golden Sundance #BDB76B, dan 3) pencelupan dengan mordan tunjung adalah menghasilkan warna Dark Olive Green #32441E. Hasil analisis data gelap terang yang diperoleh signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 atau 0,000 < 0,05. Maka Ho dinyatakan ditolak, mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap gelap terang warna (value) akibat pengaruh penggunaan mordan kapur sirih, dan tunjung terhadap hasil pencelupan ekstrak daun inai (Lawsonia Inermis L) pada kain katun. Berdasarkan analisis yang di peroleh dari uji Friedman K-related sampel untuk hasil kerataan warna adalah 0,001 yang lebih kecil dibandingkan dari taraf signifikansi 0,05 atau 0,001 < 0,05. Maka Ho dinyatakan ditolak, yang berarti adanya perbedaan signifikan terhadap kerataan warna yang diakibatkan oleh perbedaan mordan terhadap hasil pencelupan ekstrak daun inai (Lawsonia Inermis L) pada bahan dari serat katun. Kata Kunci: kapur sirih, tunjung, daun inai.Authors:Khalishah Rezky Muharrani : Universitas Negeri MedanAdriani : Universitas Negeri MedanSri Zulfia Novrita : Universitas Negeri MedanWeni Nelmira : Universitas Negeri Medan References:Abu, A., & Hading, A. (2016). Pewarnaan tumbuhan alami kain sutera dengan menggunakan fiksator tawas, tunjung dan kapur tohor. Indonesian Journal of Fundamental Sciences, 2(2), 86-91.Ahmad, A. F., & Hidayati, N. (2018). Pengaruh jenis mordan dan proses mordanting terhadap kekuatan dan efektifitas warna pada pewarnaan kain katun menggunakan zat warna daun jambu biji Australia. Indonesia Journal of Halal, 1(2), 84-88.Azizah, E., & Hartana, A. (2018). Pemanfaatan daun Harendong (Melastoma malabathricum) sebagai pewarna alami untuk kain katun. Dinamika Kerajinan dan Batik, 35(1), 1-8.Nisa, A. R., & Singke, J. (2018). Pengaruh Massa Mordan Tunjung Terhadap Hasil Pewarnaan Dengan Kulit Buah Asam (Sweettamarind) Menggunakan Teknik Tie Dye. Jurnal Tata Busana, 7(2), 41“47.Putri, A. W. A., Angelica, J., & Kartawidjaja, K. (2021). Pewarnaan dan Pemberian Motif Alami Kain Celup Ikat Itajime Shibori dengan Ekstrak Indigofera dan Tunjung. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 541-548.Nilamsari, Z., & Giari, N. (2018). Uji Coba Pewarna Alami Campuran Buah Secang Dan Daun Mangga Pada Kain Katun Prima. Jurnal Seni Rupa, 6(01), 839-847.Rosyida, A. (2015). Pengaruh Variasi pH dan Fiksasi pada Pewarnaan Kain Kapas dengan Zat Warna Alam dari Kayu Nangka Terhadap Kualitas Hasil Pewarnaannya. In Prosiding seminar Nasional 4th UNS SME™s Summit & Awards, Universitas Negeri Surakarta, Surakarta (pp. 101-112).Wulandari, C., Loravianti, S. R., & Jamarun, N. (2021). Pituah Paikek: Penciptaan Karya Tari Berangkat Dari Ritus Peralihan Malam Bainai Di Sumatera Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 302-311.Zainab, Z., Sulistyani, N., & Anisaningrum, A. (2016). Penetapan parameter standardisasi non spesifik dan spesifik ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.). Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 13(2), 212-226.Zulikah, K., & Adriani, A. (2019). Perbedaan Teknik Mordanting terhadap Hasil Pencelupan Bahan Katun Primisima menggunakan Warna Alam Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) dengan Mordan Kapur Sirih. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 209-213.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 khalishah rezky
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright
Authors published in this journal agree to the following terms:
- The copyright of each article is retained by the author (s).
- The author grants the journal the first publication rights with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License, allowing others to share the work with an acknowledgment of authorship and the initial publication in this journal.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in a book), with acknowledgment of their initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (For example in the Institutional Repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and larger citations of published work.
- Articles and all related material published are distributed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Gorga : Jurnal Seni Rupa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.