PENERAPAN KONSEP KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN TENGKU CIK TANOH ABEE MELALUI MEDIA GERAK

Authors

  • Fitra Airiansyah Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Fifie Febryanti Sukman Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29117

Abstract

The process of creating this dance work aims to reconstruct the figure of a warrior and ustadz in Aceh, namely Tengku Cik Tanoh Abee. A familiar story for the people of Aceh Besar is the story of Tengku Cik Tanoh Abee slashing and cutting Bak Leubu (taro leaves) when Tengku Cik Tanoh Abee found out that the Dutch were heading to his place, so all the Dutch were killed. at the Lambaroe Café roundabout. Killing without touching is part of Tengku Cik Tanoh Abee's practice of wisdom in fighting the Dutch colonialists. The process of creating this dance is a form of remembering the figure of leadership and strength by Tengku Cik Tanoh Abee and then becoming the idea or idea of creating this dance work. The method of creating this work consists of 4 stages, namely: exploration, improvisation, evaluation, and formation. The results of this study is that the creation of a work with the title Teulebah contains three scenes, each scene visualizing a figure, leadership and strength by going through the stages of a choreographic approach.Keywords: dance, Tengku Cik Tanoh Abee. AbstrakProses penciptaan karya tari ini bertujuan untuk merekonstruksi sosok pendekar dan ustadz di Aceh yaitu Tengku Cik Tanoh Abee. Kisah yang akrab bagi masyarakat Aceh Besar adalah kisah Tengku Cik Tanoh Abee menebas dan memotong Bak Leubu (daun talas) ketika Tengku Cik Tanoh Abee mengetahui bahwa Belanda sedang menuju ke tempatnya, sehingga semua orang Belanda terbunuh. di bundaran Lambaroe Café. Membunuh tanpa menyentuh adalah bagian dari amalan makrifat ilmu Tengku Cik Tanoh Abee dalam memerangi penjajah Belanda. Proses penciptaan tarian ini merupakan bentuk mengenang sosok kepemimpinan dan kekuatan oleh Tengku Cik Tanoh Abee dan kemudian menjadi ide atau gagasan penciptaan karya tari ini. Metode penciptaan karya ini terdiri dari 4 tahapan yaitu:  eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan pembentukan. Hasil penelitian ini yaitu pembuatan karya dengan judul Teulebah terdapat tiga adegan yang masing-masing adegan memvisualisasikan sosok, kepemimpinan serta kekuatan dengan melalui tahapan pendekatan secara koreografis.Kata Kunci: tari, Tengku Cik Tanoh Abee.Authors:Fitra Airiansyah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehFifie Febryanti Sukman : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Budi Wibowo, Agus dan Faisal. (2014). Kepemimpinan Tradisional di Indonesia (Aceh Besar dan kajang). Aceh: Pemerintah Aceh.Hadi, Y. Sumandiyo. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Press FSP ISI Yogyakarta.Hadi, Y. Sumandiyo. (2012). Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Press FSP ISI.Hidajat, Robby. (2011). Koreografi dan Kreativitas Pengetahuan dan Petunjuk Praktikum Koreografi. Kendil: Cipta Media.Hwakins, Alma. Terj I Wayan Dibia. (2005). Moving From Within, Bergerak Meurut Kata Hati. Yogyakarta: Cipta Media.Juaini, Imam. (2014). Saman di Aceh. Banda Aceh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh.Soedarsono. (1985). Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari. Terjemahan dari La Meri. Yogyakarta: Lagaligo.Sukman, F. F., & Gusmail, S. (2020). The Pattern of Vertical Inheritance and the Role of Sheikh in Inheritance System of Ratoeh Bantai Dance in Aceh Province. e-Prosiding Pascasarjana ISBI Bandung, 1(1).

Author Biography

Fifie Febryanti Sukman, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Program Studi Seni Tari, Jurusan Seni Pertunjukan

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Airiansyah, F., & Sukman, F. F. (2022). PENERAPAN KONSEP KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN TENGKU CIK TANOH ABEE MELALUI MEDIA GERAK. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 45–51. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29117

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa