PITUAH PAIKEK: PENCIPTAAN KARYA TARI BERANGKAT DARI RITUS PERALIHAN MALAM BAINAI DI SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27240Abstract
Pituah Paikek's work is a dance work that departs from the Malam Bainai culture in West Sumatra. The idea of creation focuses on the philosophical meaning of the henna on the bride's nails. The formulation of the creation of Piuah Paikek's work is how to interpret the meaning and symbols of the bride's bainai nails into a dance work. The purpose of this dance work is to present the experience of the Bainai Night rite of passage into a contemporary dance form with a dramatic type. The creation methods used include: research, exploration, improvisation, formation and evaluation. The creation of this Pituah Paikek dance work produces a dance work that has three parts, namely: the first part is a symbolic representation of the Bainai activity, the second part is a symbolic representation of the meaning of the finger and the third part is an affirmation of each value of the Bainai finger.Keywords: pituah paikek, malam baianai, contemporary. AbstrakKarya Pituah Paikek adalah karya tari yang berangkat dari budaya Malam Bainai di Sumatera Barat. Ide penciptaan berfokus kepada makna filosofis dari inai di kuku calon pengantin wanita. Rumusan penciptaan dari karya Piuah Paikek ini adalah bagaimana menginterpretasikan makna dan simbol dari kuku bainai calon pengantin wanita menjadi sebuah karya tari. Tujuan dari karya tari ini adalah menampilkan pengalaman dari ritus peralihan Malam Bainai ke dalam bentuk tari kontemporer dengan tipe dramatik. Metode penciptaan yang digunakan, antara lain: riset, eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi. Penciptaan karya tari Pituah Paikek ini menghasilkan karya tari yang memiliki tiga bagian, yaitu: bagian pertama sebagai representasi simbolis dari aktivitas bainai, bagian kedua adalah representasi simbolis dari makna jari dan bagian ketiga adalah penegasan setiap nilai dari jari bainai.Kata Kunci: pituah paikek, malam bainai, kontemporer. Authors:Cici Wulandari : Institut Seni Indonesia PadangpanjangSusas Rita Loravianti : Institut Seni Indonesia PadangpanjangNovesar Jamarun : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Alma M. Hawkins. (2003). Bergerak Menurut Kata Hati: Metoda Baru dalam menciptakan Tari (Terj. Iwayan Dibia). Indonesia: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).Devi, Cintya. (2019). "Malam Bainai". Hasil Wawancara Pribadi: 23 Agustus 2019, Padang.Hadi, Sutrisno. (2007). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesia Tera.Lawranta, Gangga. (2021). "Malam Bainai". Hasil Dokumentasi Pribadi: 31 Juli 2021, Padangpanjang.Mak Katik. (2021). "Malam Bainai". Hasil Wawancara Pribadi: 18 Februari 2021, Padang.Oktora, D. R., Amsia, T., & Syaiful, M. (2017). Tradisi Malam Bainai pada Acara Perkawinan Adat Padang Pariaman di Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung. PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah), 5(7).Supriyanto, Eko. (2018). Ikat Kait Impulsif Sarira: Gagasan yang Mewujud Era 1990-2010. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.Sylvia, S., Syahrel, S., & Marzam, M. (2014). Struktur Penyajian Malam Bainai pada Pesta Perkawinan di Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 3(3), 71-78.Yudiaryani, dkk. (2017). Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB Puplisher Bekerjasama Dengan Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.Zaimiati. (2019). "Malam Bainai". Hasil Wawancara Pribadi: 23 Agustus 2019, Padang.Downloads
Published
2021-11-27
How to Cite
Wulandari, C., Loravianti, S. R., & Jamarun, N. (2021). PITUAH PAIKEK: PENCIPTAAN KARYA TARI BERANGKAT DARI RITUS PERALIHAN MALAM BAINAI DI SUMATERA BARAT. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 302–311. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27240
Issue
Section
Gorga : Jurnal Seni Rupa
License
Copyright (c) 2021 Cici Wulandari, Susas Rita Loravianti, Novesar Jamarun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright
Authors published in this journal agree to the following terms:
- The copyright of each article is retained by the author (s).
- The author grants the journal the first publication rights with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License, allowing others to share the work with an acknowledgment of authorship and the initial publication in this journal.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in a book), with acknowledgment of their initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (For example in the Institutional Repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and larger citations of published work.
- Articles and all related material published are distributed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Gorga : Jurnal Seni Rupa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.