KEHIDUPAN SURAU DI MINANGKABAU SEBAGAI INSPIRASI DALAM KARYA SENI LUKIS

Authors

  • Ferdian Ondira Asa Institut Seni Indonesia Padangpanjang
  • Sahrul N Institut Seni Indonesia Padangpanjang

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.11003

Abstract

AbstrakSurau di Minangkabau sebagai tempat ibadah lebih dikenal sebagai mesjid, langgar dan musalla. Kehidupan surau sebagai tempat pendidikan  anak anak pada saat dahulu mendidik anak laki-laki di surau sebagai tempat bermalam, bermain, menggaji. Model pendidikan ini sudah merubah fungsi sebagai pendidikan modern. Fenomena surau masa lalu sebagai konsep dalam bekarya seni lukis, kehidupan surau di Minangkabau sebagai inspirasi dalam karya seni lukis merupakan bagian dari restrospeksi terhadap realita saat ini. Metode penciptaan karya seni lukis melalui  riset etik dan riset emik. Riset etik melalui teknik observasi, wawancara, mengamati dan mendokumentasikan fenomena yang ada di kehidupan surau. Riset emik teknik melukis membuat model dengan menggunakan plastisin untuk objek-objek utama kemudian di potret dengan kamera foto. Potret di jadikan sebagai acuan dalam melukis. Karya seni lukis yang divisualkan pada lukisan realis fotografi yang menceritakan kehidupan surau masa lalu, kehidupan tersebut seperti pendidikan, lukisan mengaji, batapian, bujang surau. Karya seni lukis tersebut bermaksud memberitahukan serta mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali kehidupan di surau. Sebab, kegiatan yang dilakukan di surau tersebut dapat membentuk karakter pemuda-pemudi di Minangkabau menjadi lebih baik. Ekspresi yang hadir dalam penciptaan karya merupakan perasaan marah, kecawa dan sedih, melihat fenomena yang terjadi. Kemudian diterapkan ke dalam karya seni lukis berbentuk dua dimensi, berupa simbol. Simbol yang hadir metafhor dari bentuk surau kemudian didisformasikan, sehingga hadir bentuk baru yang mewakili dari visual peranan kehidupan surau Minangkabau , dengan berpedoman pada unsur-unsur seni rupa.           Kata Kunci: surau, restrospeksi, fenomena budaya, Minangkabau AbstractSurau in Minangkabau as a place of worship is better known as mosques, langgar and musalla. The life of surau as a place for children's education when they first educated boys in surau as a place to spend the night, play, pay. This educational model has changed the function of modern education. The past surau phenomenon as a concept in the work of painting, the life of surau in Minangkabau as inspiration in painting is part of the retrospect of the current reality. Methods of creating paintings through ethical research and emic research. Ethical research through observation, interview techniques, observing and documenting phenomena that exist in surau life. Emik research painting techniques make models using plasticine for the main objects and then portrayed with a photo camera. Portrait is used as a reference in painting. The visualized artworks in realist photography that tell the life of the past, life such as education, mangaji  painting, bujang surau. The artwork aims to inform and invite people to revive life in surau. Because, the activities carried out in the surau can shape the character of young people in Minangkabau to be better.Expressions that are present in the creation of works are feelings of anger, laughter and sadness, seeing the phenomena that occur. Then it is applied to two-dimensional painting, in the form of symbols. The symbol that metaphor comes from the surau form is then informed, so that there is a new form representing the visual role of the life of the Minangkabau surau, guided by the elements of art.  Keywords: surau, restrospect, cultural phenomenon, Minangkabau

Downloads

Published

2018-10-13

How to Cite

Asa, F. O., & N, S. (2018). KEHIDUPAN SURAU DI MINANGKABAU SEBAGAI INSPIRASI DALAM KARYA SENI LUKIS. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 7(2), 148–155. https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.11003

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa