Makna Gerak Tortor Parsiarabu dalam Upacara Horja Bius pada Masyarakat Batak Toba

Authors

  • Elza Natasyawaty Munthe Program Studi Seni Pertunjukan, Universitas Negeri Medan, Indonesia
  • Nurwani Nurwani Program Studi Seni Pertunjukan

DOI:

https://doi.org/10.24114/gsts.v4i2.64367

Keywords:

Tortor, Upacara Horja Bius, Ritual Hahomion, Makna Gerak

Abstract

Dalam kajian ini peneliti melihat bagaimana makna yang terdapat pada tortor parsiarabu. Tortor Parsiarabu merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan ekspresi serta keluh kesah mengenai kehidupan yang dirasakan oleh kaum ibu yang sudah janda. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan objek tortor Parsiarabu yang berasal dari Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Subjek penelitian adalah informan yang menjadi penari dan pelatih tortor Parsiarabu sejak tahun 2008, kepala sanggar GPSB (Generasi Pecinta Seni Budaya). Landasan teoritis dari penelitian ini menggunakan teori makna menurut (Sumaryono 2005;17). Tarian ini merupakan salah satu bentuk kesenian etnis Batak Toba. Motif gerak yang termuat dalam tortor Parsiarabu ini adalah gerak siubeon, marsomba, mambukka roha, patoru diri, papunguhon dan mangandungi. Pola-pola pada gerak tortor Parsiarabu terutama pada gerak mangandungi menjadi rasa yang paling dapat diwujudkan untuk menjelaskan tentang makna gerak dari tortor Parsiarabu

Downloads

Published

2024-11-01

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.