Tradisi Lisan Dampol Siburuk sebagai Manifestasi Tortor Siburuk Ciptaan Empat Seniman Batak Toba di Kabupaten Samosir

Authors

  • Indah Natalia Situmorang
  • Irwansyah Irwansyah

DOI:

https://doi.org/10.24114/gsts.v4i2.64575

Keywords:

Tortor Siburuk, Dampol Siburuk, Batak Toba, Tradisi Lisan

Abstract

Penelitian ini membahas tradisi lisan Tortor Siburuk, sebuah tari kreasi baru yang diciptakan oleh empat seniman Batak Toba di Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan populasi sekaligus sampel yang terdiri dari seniman Batak Toba di Kabupaten Samosir, pemusik, penari, serta masyarakat Kecamatan Ronggurnihuta. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, studi lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tortor Siburuk terdiri dari beberapa ragam gerak utama, yaitu Habang, Mangangkat, Mangurpas Habong, Manipulhon Habong, dan Manghuhupi. Musik pengiring yang digunakan adalah Uning-Uningan Siburuk. Tata rias dalam Tortor Siburuk menerapkan konsep rias cantik dan tampan, sementara busana yang digunakan mencakup berbagai jenis ulos, seperti Ulos Sibolang, Ulos Bintang Maratur, Ulos Sadum, Ulos Ragi Hotang, dan Ulos Mangiring, dengan tambahan aksesori berupa Sortali. Properti utama yang digunakan dalam pertunjukan ini adalah sebuah seruling dan dedaunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk penyajian Tortor Siburuk sebagai hasil kreasi empat seniman Batak Toba di Kabupaten Samosir, serta untuk memahami elemen-elemen pendukungnya dalam konteks tradisi lisan masyarakat Batak Toba.

Downloads

Published

2025-02-09

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.