DRAMATURGI KESENIAN TRADISIONAL DALUPA PRODUKSI SANGGAR SENI DATOK RIMBA DI WOYLA ACEH BARAT

Authors

  • Susandro Susandro Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh
  • Rika Wirandi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh
  • Hatmi Negria Taruan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.22730

Abstract

Dalupa art emerged from the creative process of the people of West Aceh which can be stretched into three stages. First, Dalupa was originally a folk tale or folklore that was narrated from generation to generation. Second, the Dalupa then manifests (a person wearing the costume of a Dalupa character) so that it can be witnessed in person. At this stage, the Dalupa character does not manifest itself in the form of theater or dance. Its presence is only intended to entertain or enliven an event, such as weddings, processions, campaigns and so on. Third, the Dalupa character is presented by considering the dramatic element; arrangement of a series of events that tell the beginning of the appearance to the end of the Dalupa story. This study aims to record and describe how the process of creating the Dalupa art, as mentioned in the third stage. The method used is qualitative with the dramaturgy approach. This study shows the results that the art of Dalupa presents a story about the origin of the appearance of Dalupa with the manifestation of organized events. On this basis, it can be concluded that Dalupa art can be categorized as dramatic or theater art.Keywords: dalupa, creation process, dramatic, dramaturgy.AbstrakKesenian Dalupa muncul dari proses kreatif masyarakat Aceh Barat yang dapat direntangkan menjadi tiga tahap. Pertama, Dalupa mulanya merupakan cerita rakyat atau folklor yang dinarasikan secara turun-temurun. Kedua, Dalupa kemudian mewujud (seseorang yang mengenakan kostum tokoh Dalupa) sehingga dapat disaksikan secara langsung. Pada tahap ini, tokoh Dalupa mewujud tidaklah dalam bentuk kesenian teater atau tari. Kehadirannya hanya bertujuan untuk menghibur atau meramaikan suatu acara, seperti pernikahan, arak-arakan, kampanye dan sebagainya. Ketiga, tokoh Dalupa dihadirkan dengan mempertimbangkan unsur dramatika; penataan rangkaian peristiwa yang menceritakan awal kemunculan hingga akhir kisah Dalupa. Penelitian ini bertujuan mencatat serta memaparkan bagaimana proses penciptaan kesenian Dalupa, sebagaimana disebut pada tahap ketiga. Metode yang dilaksanakan yaitu kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa kesenian Dalupa menyajikan cerita tentang asal mula kemunculan Dalupa dengan perwujudan peristiwa-peristiwa yang tertata. Atas dasar tersebut, dapat dismpulkan bahwa kesenian Dalupa dapat dikategorikan sebagai seni dramatik atau teater.  Kata Kunci: dalupa, proses penciptaan, dramatika, dramaturgi. Authors: Susandro : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Rika Wirandi : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Hatmi Negria Taruan : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Barba, Eugenio. (2010). On Directing and Dramaturgy: Burning the House. New York: Routledge.Harymawan. (1993). Dramaturgi. Bandung: Rosdakarya.Herman, RN. (2016). Dalupa: Teater Tradisional Pantai Barat. Buletin Tuhoe edisi XVII. Banda Aceh: JKMA Aceh.Koster, G.L. (1998). Kacamata Hitam Pak Mahmud Wahid Atau Bagaimanakah Meneliti Puitika Sebuah Sastra Lisan?, dalam Pudentia MPSS (Ed.), Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Ed. Revisi cetakan keduapuluhsatu. Bandung: Rosdakarya.Pramayoza, Dede. (2013). Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer Dalam Masyarakat Poskolonial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.Soedarsono, R.M. (2001). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: MSPI (Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia).SSDR. (2019). œDramaturgi Kesenian Tradisional Dalupa. Hasil Dokumentasi Pribadi: _________  2020, Aceh Barat.Stokes, Jane. (2007). How to do Media and Kultural Studies: Panduan Untuk Melaksanakan Penelitian dalam Kajian Media dan Budaya. Terj. Santi Indra Astuti. Yogyakarta: Bentang.Taruan, H.N. (2020). œDramaturgi Kesenian Tradisional Dalupa. Hasil Dokumentasi Pribadi: _________  2020, Aceh Barat.  Wirandi, R. (2020). œDramaturgi Kesenian Tradisional Dalupa. Hasil Dokumentasi Pribadi: _________  2020, Aceh Barat.

Downloads

Published

2021-04-06

How to Cite

Susandro, S., Wirandi, R., & Taruan, H. N. (2021). DRAMATURGI KESENIAN TRADISIONAL DALUPA PRODUKSI SANGGAR SENI DATOK RIMBA DI WOYLA ACEH BARAT. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 15–23. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.22730

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa

Most read articles by the same author(s)