KAJIAN ESTETIKA DAN KEBERADAAN KUNOUNG TUPAI JANJANG DI SIULAK KERINCI: SASTRA LISAN MENUJU PERTUNJUKAN TEATER TUTUR

Authors

  • Firdaus Firdaus Institut Seni Indonesia Padangpanjang
  • Meria Eliza Institut Seni Indonesia Padangpanjang

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.16166

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Estetika terhadap keberadaan Kunoung Tupai Janjang di Siulak Kerinci. Kunoung Tupai Janjang merupakan seni (teater) tutur berupa teater mula yang tidak dipentaskan, tetapi hanya diceritakan secara lisan, berirama, dilagukan dan didongengkan. Awalnya hanya diceritakan oleh orang tua kepada anak cucunya, yang disebut dengan istilah Bakunoung. Bakunoung dilakukan pada waktu senggang, ketika berada di Dangau (pondok kecil di tengah sawah atau ladang) sambil istirahat atau menjelang tidur. Kemudian Kunoung menjadi teater tutur yang dipentaskan (one man play).Upaya untuk mengupas tentang nilai estetika dan keberadaan dari teater tutur Kunoung Tupai Janjang, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif interpretatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, pertama kecenderungan karya teater tutur Kunoung Tupai Janjang adalah mentranformasikan nilai-nilai moral kepada penikmat/penonton. Kedua, dipertunjukakan pada beberapa kegiatan tata cara adat kerinci. Ketiga, keberadaan Kunoung Tupai Janjang meningkatkan minat apresiasi seni masyarakat di Siulak Kerinci.  Kata Kunci: kunoung tupai janjang, teater tutur.AbstractThis study aims to determine the aesthetic study through existence of Kunoung Tupai Janjang in Siulak Kerinci. Kunoung Tupai Janjang is an art of speech theater in the form of a theater that was staged, but only told verbally, rhythmically, sung and told. Initially only told by parents to their grandchildren, that called in term Bakunoung. Bakunoung is done during leisure time, while in the dangau (small hut in the middle of rice fields or fields) while resting or before going to sleep. Then kunoung became a speech theater that was staged (one man play), This effort is to explore the aesthetic value and existence of Kunoung Tupai Janjang theater. The research method used is an interpretive descriptive approach. Based on the results of the study, it can be concluded; first, the tendency of Kunoung Tupai Janjang's speech theater works is to transform moral values to the audience; second, it was demonstrated in a number of Kerinci traditional procedures. Third, the existence of Kunoung Tupai Janjang increases the interest in the appreciation of community art in Siulak Kerinci.  Keywords: kunoung tupai janjang, tutur theater.  

Downloads

Published

2019-12-30

How to Cite

Firdaus, F., & Eliza, M. (2019). KAJIAN ESTETIKA DAN KEBERADAAN KUNOUNG TUPAI JANJANG DI SIULAK KERINCI: SASTRA LISAN MENUJU PERTUNJUKAN TEATER TUTUR. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(2), 470–474. https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.16166

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa