FUNGSI MOTIF GURDA PADA BATIK YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.24114/gr.v13i01.60214Keywords:
batik, gurda, motif, YogyakartaAbstract
Batik has various decorative patterns in its motifs, in batik in Yogyakarta you often see the gurda motif combined with other motifs. The gurda motif is used as a form of reflection of Indonesian culture. This article reviews the gurda motif in terms of function in batik in Yogyakarta. The method used is a descriptive qualitative method with an aesthetic and social approach to understand the form and function of the gurda motif. Apart from that, the aesthetic approach helps in dissecting the function of the gurda motif towards values and paying attention to the current scope of society. To dissect the gurda motif using Edmund Burke Felman's theory in understanding its function. By using Felman's theory, three functions were found, namely spiritual function, social function and industrial commodity function. Through this article, it will result in a change in function from sacred to a form of social strata which will turn into an industrial commodity which is ultimately used as a mass item. Apart from this, we can see a comprehensive change in the significance of the gurda motif in the spiritual realm, which aims to clarify its contemporary function.Keywords: batik, gurda, motif, YogyakartaAbstrakBatik memiliki berbagai raham hias pada motifnya, pada batik yang ada di Yogyakarta sering kali dilihat motif gurda yang dikombinasikan dengan motif lain. Motif gurda digunakan sebaga bentuk refleski budaya bangsa Indonesia. Tulisan ini mengulas mengenai motif gurda dari segi fungsi pada batik di Yogyakarta. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan estetika dan sosial untuk dapat memahami bentuk dan fungsi dari bentuk motif gurda tersebut. Selain itu dengan pendekatan estetika membantu dalam membedah fungsi yang terdapat pada motif gurda terhadap nilai-nilai dan memperhatikan lingkup masyarakat pada saat ini. Untuk membedah mengenai motif gurda dengan menggunakan teori Edmund Burke Felman dalam memahami fungsinya. Dengan menggunakan teori dari Felman ditemukan tiga fungsi yaitu fungsi sebagai spiritual, fungsi sosial, dan fungsi sebagai komoditas industri. Melalui tulisan ini menghasilkan adanya perubahan fungsi dari sakral hingga sebagai bentuk strata sosial yang akan berubahan mejadi barang komoditas industri yang akhirnya digunakan sebagai barang masal. Selain hal tersebut dapat dilihat adanya perubahan komprehensif terhadap signifikansi motif gurda dalam ranah spiritual, yang bertujuan untuk memperjelas fungsi kontemporernya.Kata Kunci:batik, gurda, motif, Yogyakarta Author:Septianti : ISI Yogyakarta ReferencesAtmojo, W. T. (2011). Barong dan Garuda dari Sakral ke Profan. Yogyakarta: Pascasarjana ISI Yogyakarta.Cahya, H. E. (2018). Partisipasi Masyarakat, Kegiatan Pendidikan Membatik, Pelestarian Budaya Lokal Membatik Di Dusun Semin. Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol., 7(2), 120“130.Falahi, Y., & Hermawan, H. (2023). Konsumerisme Pada Batik Dalam Perspektif Identitas, Komoditas, dan Gayat Hidup. Katarupa, 1 No.1(Vol. 1 No. 1 (2023): Katarupa Volume 1 no 1 2023), 11“20. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/katarupa/article/view/21067Feldman, E. B. (1991). Art As Image And Idea (Sp Gustami). Yogyakarta: Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.Harmoko. (1996). Indonesia Indah Buku ke-8 " Batik. Jakarta: TMII.Jesper, J. E., & Pirngadie, M. (2017). Batik: Seni Kerajinan Pribumi di Hindia Belanda. Yogyakarta: DEKRANAS.Kawindrasusanta, K. (1981). Mengenai Seni Batik di Yogyakarta. Yogyakarta: Balai Besar Kerajinan dan Batik.Murtihadi, & Mukminatun. (1979). Pengetahuan Teknologi Batik. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan.Novrita, S. Z., & Pratiwi, M. (2022). Makna Motif Batik Di Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 628. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39652Santana, S. (2007). Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: OBOR.Septianti. (2019). Gurda Pada Batik Larangan Yogyakarta. Yogyakarta: Tesis Pascasarjana ISI Yogyakarta.Septianti. (2020). Kajian Bentuk, Fungsi, Dan Makna Simbolik Motif Gurda Pada Batik Larangan Yogyakarta. INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 5(1), 65“80. https://doi.org/10.24821/invensi.v1i1.4125Suwito, S. Y., Marwito, T., Damami, Riswinarno, & Gupta, D. (2010). Nilai Budaya dan Filosofi Upacara Sekaten di Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta.Suyanto, A. N. (2002). Sejarah Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Rumah Penerbit Merapi.Trixie, A. A. (2017). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Paradigma, 19(2), 127“130.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Septianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright
Authors published in this journal agree to the following terms:
- The copyright of each article is retained by the author (s).
- The author grants the journal the first publication rights with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License, allowing others to share the work with an acknowledgment of authorship and the initial publication in this journal.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in a book), with acknowledgment of their initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (For example in the Institutional Repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and larger citations of published work.
- Articles and all related material published are distributed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Gorga : Jurnal Seni Rupa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.