PEWARNAAN ALAM DENGAN BIJI KESUMBA DAN DAUN KETAPANG: STUDI KASUS DI KABUPATEN BUNGO
DOI:
https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.32195Abstract
This research is about natural coloring in batik with kesumba seeds and ketapang leaves at Rumah Warna Dedaunan, Bungo Regency, which only uses natural dyes as batik dyes. Although the use of synthetic materials is widely used by batik craftsmen because of the easy and practical use process, Rumah Warna Dedaunan still maintains natural coloring as batik dyes. In addition, natural coloring is also friendly to the environment so that it can reduce pollution, especially in water. The purpose of this study was to describe how to make extracts of natural colors with kesumba seeds and ketapang leaves, natural coloring techniques with kesumba seeds and ketapang leaves, and the color produced by natural coloring of kesumba seeds and ketapang leaves at Rumah Warna Dedaunan, Bungo Regency. This research method is a qualitative descriptive method. The type of data is in the form of primary data and secondary data. The informants of this research are the leaders as well as owners and craftsmen at Rumah Warna Dedaunan. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique was carried out by using interactive model analysis techniques related to the subject matter of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are natural coloring with extracts of kesumba seeds and leaves of Ketapang, among others: 1) making extracts of kesumba seeds and leaves of ketapang first preparing the tools and materials, kneading the seeds of kesumba, cutting the leaves of ketapang into small pieces, then looking for, left overnight, rediscovered, filtered, and carried away, 2) dyeing technique by dipping cloth, soaked with laundry soap, dyed with alum for two nights then dyeing with extract and then dyeing with whiting and tunjung locks, 3) the color of the Kesumba seeds are brown in color, Ketapang leaves produce a light yellow color, using lime fixation produces a dark yellow color and tunjung leaves produce a yellow color. Thus, natural dyeing with kesumba seed extract and ketapang leaves can be used in batik coloring.Keywords: coloring, coriander seeds, ketapang leaves. AbstrakPenelitian ini adalah tentang pewarnaan alam pada batik dengan biji kesumba dan daun ketapang di Rumah Warna Dedaunan Kabupaten Bungo yang hanya menggunakan pewarnaan alam saja sebagai pewarna batik. Meskipun penggunaan bahan sintentis ramai digunakan oleh pengrajin batik dikarenakan proses penggunaan yang mudah dan praktis, Rumah Warna Dedaunan tetap mempertahan pewarnaan alam sebagai pewarna batik. Selain itu pewarnaan alam juga ramah terhadap lingkungan sehingga dapat mengurangi pencemaran terutama pada air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara pembuatan ekstrak warna alam dengan biji kesumba dan daun ketapang, teknik pewarnaan alam dengan biji kesumba dan daun ketapang, dan warna yang dihasilkan dari pewarnaan alam biji kesumba dan daun ketapang di Rumah Warna Dedaunan Kabupaten Bungo. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis data yaitu berupa data primer dan data sekunder. Informan penelitian ini adalah pimpinan sekaligus pemilik dan pengrajin di Rumah Warna Dedaunan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisa model interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan dengan pengumpuan data, reduksi dara, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu pewarnaan alam dengan ekstrak biji kesumba dan daun Ketapang, antara lain: 1) membuat ekstrak biji kesumba dan daun ketapang yang pertama menyiapkan alat dan bahan, biji kesumba diremas-remas, daun ketapang di potong kecil-kecil, kemudian direbus, didiamkan semalaman, direbus kembali, disaring, dan didinginkan, 2) teknik pewarnaan dengan cara mencelupkan kain, direndam dengan sabun cuci, dicelup dengan tawas selama dua malam kemudian pencelupan dengan ekstrak dan selanjutnya pencelupan dengan pengunci kapur sirih dan tunjung, 3) warna yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna oren kecoklatan, daun Ketapang menghasilkan warna kuning muda, menggunakan fixsasi kapur menghasilkan warna kuning tua dan tunjung menghasilkan warna kecoklatan. Dengan demikian, pewarnaan alami dengan ekstrak biji kesumba dan daun ketapang dapat digunakan dalam pewarnaan batik.Kata Kunci:pewarnaan, biji kesumba, daun ketapang. Authors:Ami Zola : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Eriani, W., & Herry, P. (2017). Pengaruh Waktu Maserasi, Perlakuan Bahan Daun Zat Fiksasi Pada Pembuatan Warna Alami Daun Ketapang (Terminalia Catappa Linn). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.Purnomo, M. A. J. (2004). Zat Pewarna Alam sebagai Alternatif Zat Warna yang Ramah Lingkungan. Jurnal Seni Rupa STSI Surakarta, 1(2): 57-61.Purwaningsih D. (2013). Pemanfaatan Biji kesumba (BixaOrellana) Sebagai Pewarna Alami Daun Antioksidan (Vitamin C) Untuk Pembuatan Kue Bolu Dari Berbagai Macam Tepung. Surakarta: Universitas Muhamadiah Surakarta.Sunarto. (2008). Teknologi Pencelupan Daun Pengecapan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional.Susanto, Koko, M. Sn Erwin,&M. Sn Minarsih. (2015). Bentuk, Fungsi daun Makna Motif Batik Bungo di Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Muara Bungo. Serupa The Journalof Art Education, 3(2).Downloads
Published
2022-06-30
How to Cite
Zola, A., & Efi, A. (2022). PEWARNAAN ALAM DENGAN BIJI KESUMBA DAN DAUN KETAPANG: STUDI KASUS DI KABUPATEN BUNGO. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 225–230. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.32195
Issue
Section
Gorga : Jurnal Seni Rupa
License
Copyright (c) 2022 Ami Zola, Agusti Efi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright
Authors published in this journal agree to the following terms:
- The copyright of each article is retained by the author (s).
- The author grants the journal the first publication rights with the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution License, allowing others to share the work with an acknowledgment of authorship and the initial publication in this journal.
- Authors may enter into separate additional contractual agreements for the non-exclusive distribution of published journal versions of the work (for example, posting them to institutional repositories or publishing them in a book), with acknowledgment of their initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (For example in the Institutional Repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and larger citations of published work.
- Articles and all related material published are distributed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Gorga : Jurnal Seni Rupa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.