AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN TIONGHOA DALAM ARSITEKTUR MASJID AL IMTIZAJ CIKAPUNDUNG BANDUNG

Authors

  • Soni Sadono Universitas Telkom
  • Agus Dody Purnomo Universitas Telkom

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.21894

Abstract

AbstrakMasjid dengan tampilan bentuk dari akulturasi budaya Islam dan budaya Tionghoa sehingga menghasilkan bentuk yang unik. Penelitian ini mengkaji keberadan masjid tersebut melalui bentuk arsitekturnya dan hasil akulturasi dari dua budaya yang berbeda. Metode penelitian menggunakan deskriptif-analitis. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa akulturasi atau percampuran budaya tersebut menghasilkan budaya baru dengan tidak menghilangkan ciri masing-masing. Arsitektur masjid yang memiliki beragam percampuran budaya Tionghoa, Islam dan Arab sebagai bentuk pembauran etnis Tionghoa dengan umat muslim lainnya. Arsitektur tersebut juga dapat memperkaya khasanah bangunan masjid di Indonesia khususnya di kota Bandung.  Kata Kunci: masjid, akulturasi, budaya, islam, tionghoa.AbstractThe mosque acculturated with the appearance of Islam and Chinese produces a unique culture. This research examines the mosque through its architecture and cultural acculturation. The research method uses descriptive analytical. The research can be seen that acculturation produces a new culture by not eliminating the characteristics of each. The mosque has a diverse mix of Chinese, Islamic and Arabic culture as a form of mixing ethnic Chinese with other moslem. The architecture can enrich the repertoire of mosque in Indonesia, especially in the city of Bandung.Keywords: mosque, acculturation, culture, islam, chinese. 

Downloads

Published

2020-12-19

How to Cite

Sadono, S., & Purnomo, A. D. (2020). AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN TIONGHOA DALAM ARSITEKTUR MASJID AL IMTIZAJ CIKAPUNDUNG BANDUNG. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(2), 438–443. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.21894

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa