KEBERADAAN RAPA™I DABO™IH GRUP BUNGONG SITANGKEE SEBAGAI REPRODUKSI BUDAYA DI PERKAMPUNGAN BEKAS EVAKUAS CARE KORBAN PASCA TSUNAMI ACEH

Authors

  • Beni Andika Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh
  • Fani Dila Sari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh

DOI:

https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.16147

Abstract

AbstrakKreativitas grup Bungong Sitangkee mempertunjukan Rapa™i Daboi™h merupakan upaya reproduksi budaya di perkampungan bekas pengungsian NGO (Non Goverment Organization) CARE di perkampungan Teurebeuh Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar. Rapa™i Dabo™ih adalah seni pertunjukan atraksi yang menakjubkan. Seni pertunjukan ini digemari karena bentuk sajian pertunjukan Rapa™i Dabo™ih yang atraktif dengan debus sebagai puncak dari permainan yang disertai instrumen Rapa™i dengan lantunan syair-syair berisikan syiar agama Islam. Reproduksi budaya adalah proses mempertahankan identitas budaya yang dilakukan oleh masyarakat korban pascatsunami yang sudah tinggal menetap di area bekas pengungsian sebagai  pelestarian dan eksistensi kebudayaan asalnya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap keberadaan Rapa™i Daboih sebagai  reproduksi budaya yang terjadi di perkampungan CARE bekas pengungsian korban pascatsunami di Aceh 2004 lalu. Identifikasi reproduksi budaya ditinjau dari pemkanaan ulang seni pertunjukan Rapa™i Dabo™ih oleh Grup Bungong Sitangkee di Kecamatan Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan mengamati pertunjukan dan wawancara. Hasil penelitian ini mengungkapkan bagaimana kebradaan reproduksi budaya dengan studi kasus Rapa™i Dabo™ih.Kata Kunci: rapa™i dabo™ih, reproduksi, budaya.AbstractThe Bungong Sitangkee group's creativity demonstrates Rapa 'i Daboi'h is an effort to reproduce culture in the CARE (Non Government Organization) in Teurebeuh village, JAntho City District, Aceh Besar District. Rapa™i Dabo™ih is an amazing performing arts performance. This performance art is favored because of the attractive form of the Rapa'i Dabo'ih show with debus as the culmination of the game accompanied by the Rapa'i instrument with the recitation of verses containing Islamic symbols. Cultural reproduction is the process of maintaining cultural identity carried out by post-tsunami victims who have settled in ex-refugee areas as a preservation and existence of their original culture. The purpose of this study is to uncover the existence of Rapa'i Daboih as a cultural reproduction that occurred in the CARE village of ex-refugee victims after the tsunami in Aceh in 2004. Identification of cultural reproduction is reviewed from the reopening of the Rapa 'i Dabo'ih performance by the Bungong Sitangkee Group in Kota Jantho District, Aceh Besar Regency. The method used is a qualitative method, data collection is done through observation and observing performances and interviews. The results of this study reveal how the existence of cultural reproduction with the Rapa'i Dabo'ih case study.  Keywords: rapa'i dabo™ih, reproduction, culture.  

Downloads

Published

2019-12-29

How to Cite

Andika, B., & Sari, F. D. (2019). KEBERADAAN RAPA™I DABO™IH GRUP BUNGONG SITANGKEE SEBAGAI REPRODUKSI BUDAYA DI PERKAMPUNGAN BEKAS EVAKUAS CARE KORBAN PASCA TSUNAMI ACEH. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(2), 455–459. https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.16147

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa