MEMORI KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM PERISTIWA GEMPA 2009 DI KOTA PADANG (STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT)
DOI:
https://doi.org/10.24114/ph.v7i1.34595Keywords:
Memori Kolektif, Gempa, PadangAbstract
Penelitian ini membahas tentang peristiwa gempa 2009 di Padang Barat merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kota Padang. Gempa yang mengguncang Kota Padang pada tahun 2009 begitu besar gampaknya di rasakan oleh warga Padang Barat, karena Padang Barat merupakan daerah yang terlatak dipinggiran pantai. Pasca gempa 2009 Padang Barat mengalamai kerusakan yang begitu besar dan meninggalkan rasa trauma tersendiri bagi masyarakat Padang Barat. Sering terjadinya gempa yang mengguncang Kota Padang maka peneliti melihat begitu pentingnya ingatan masyakat atas peristiwa gempa yang sering terjadi di Kota Padang. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kecamatan Padang Barat. Bagaimana perasaan masyarakat dibalik peristiwa gempa 2009 di Kecamatan Padang Barat. Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana memori kolektif atau ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kota Padang khususnya di Kecamatan Padang Barat serta mengetahui sejauh mana masyakat Kecamatan Padang Barat mengingat peristiwa gempa 2009. Untuk sebagai bahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kembali ingatan masyarakat dalam peristiwa gempa. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah : heuristik,kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai memori kolektif masyarakat dalam peristiwa gempa 2009 di Kota Padang. Kejadian gempa 2009 beserta dampaknya, memberi pengalaman bagi masyarakat semua, bahwa terkadang naluri dalam menghindari saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh pengetahuan yang benar dalam mewaspadai ancaman gempa. Sering dengan gempa yang terus menerus melanda negri ini, banyak personal dan lembaga yang mencurahkan perhatiannya mengkaji upaya pengurangan resiko bencana. Mereka berpijak pada paradigma bahwasanya gempa tidak bisa diprediksi kapan pasti terjadinya, kekuattannya, pusatnya, tapi mereka sepakat dampak gempa tersebut adalah pasti merusak dan menimbulkan trauma bagi korban.Downloads
Published
2022-01-20
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2022 Muhammad Zaitul Ikhlas, Liza Husnita, Zulfa Zulfa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah oleh Abdul Haris Nasution disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.