ROMAN MEDAN: SEJARAH KARYA SASTRA DI KOTA MEDAN (1930-1965)
DOI:
https://doi.org/10.24114/ph.v5i1.18253Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang penulisan roman Medan, perkembangan roman Medan pada masa Kolonial Belanda hingga Orde Lama, serta dampak penulisan roman Medan bagi masyarakat Kota Medan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan roman Medan pada masa Kolonial Belanda (1912-1942), mengalami kemajuan yang begitu pesat. Sehingga pada tahun 1930-an roman Medan berada di puncak kejayaannya, hingga muncul istilah Banjir Roman yang ditandai dengan banyaknya roman yang terbit. Bahkan secara kuantitas roman Medan yang dicetak oleh percetakan swasta ini mampu bersaing dengan roman terbitan Balai Pustaka, yang mana Balai Pustaka merupakan penerbit buku yang telah didirikan terlebih dahulu oleh pemerintah Belanda untuk disalurkan ke seluruh Indonesia. Akan tetapi, pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) roman Medan mengalami kemunduran bahkan hilang dari peredaran, dan pada masa Awal Kemerdekaan (1945-1950) hingga masa Orde Lama (1950-1966), roman Medan bangkit kembali akan tetapi eksistensinya tidak seperti dahulu. Selain itu, penulisan roman Medan ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat Medan diantaranya dalam Bidang Politik, Pendidikan, Sosial dan Budaya.Kata Kunci: Roman Medan, Sejarah Karya Sastra, MedanDownloads
Issue
Section
Articles
License

Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah oleh Abdul Haris Nasution disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.