Pelestarian Adat Dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Batak Karo Sebagai Atraksi Wisata Dalam Menunjang Kepariwisataan di Kabupaten Daerah Tingkat II Karo
DOI:
https://doi.org/10.24114/jg.v5i2.8152Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang objektif tentang usaha pelestarian adat-istiadat Batak Karo, serta memahami fungsi dan peranan adat dalam pesta perkawinan masyrakat Batak Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat karo yang berada di Kabupaten Karo dan sampel yang diambil adalah masyarakat dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Kabanjahe, Kecamatan Barusjahe, Kecamatan Tiga Panah dan Kecamatan Simpang Empat. Pengolahan data dengan menggunakan analisis deskriptif dan peralatan kepustakaan kemudian permasalahannya dintinjau dari teori-teori yang relavan. Selanjutnya merumuskan teori-teori yang dianalisis melalui data emperis untuk menarik kesimpulan. Metode penelitian membahas hubungan dua variable yaitu variable terikat adalah Pelestarian adat perkawinan Batak Karo sebagai atraksi wisata dan variable bebas adalah kepariwisataan di Daerah Tingkat II Karo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adat istiadat dalam suku Karo tidak terlepas dari peranan œmarga dan rangkuman Dalikan Si Telu dalam ikatan kekeluarga.™Tujuan perkawinan bagi suku Karo adalah kebahagiaan lahir batin mendapatkan keturunan memperbaiki tali persaudaraan agar hak waris jatuh pada anak laki-laki langsung agar mendapat pengakuan dari kerabat masyarakat tempat kejadian dimana upacara adat perkawinan berlangsung. Suku Karo memiliki budaya cukup tinggi/menunjukkan nilai luhur yang memerlukan pelestarian. Upacara adat perkawinan dalam adat karo bila dilestarikan maka dapat disuguhkan kepada wisatawan sebagai atraksi wisata budaya yang dapat menunjang kepariwisataan.Kata kunci: Pelestarian adat, perkawinan, batak karo, atraksi wisataReferences
BAPPEDA Tingkat II Karo. 2005. Buku Pintar Daerah Tingkat II Karo. Karo.
Bukit, R M. 2006. Peranan Marga Dalam Perkawinan Adat Karo Mbelin Gunana, Kabanjahe
Darmajati,RS,. 2001. Istilah-Istilah Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta.
Ginting, N. 2001. Nereh Empo (Perjabun). Yayasan Kobe. Delitua
Marpaung, H. 2004. Himpunan Pariwisata Indonesia. Tamis, Bandung.
Oke A. Yoenti. 2003. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung
Perangin-angin, A dan Milala, D. 2009. Hukum Keluarga Adat Istiadat Karo Dalam Rangka Pembentukan Hukum Warisan. Tarsito, Bandung.
Simorangkir, J C T.1999. Adat Batak Perkawinan. Yayasan Komunikasi. Jakarta.
Siregar, S., & Pinem, M. (2012). Potensi Objek Wisata Kabupaten Dairi. JURNAL GEOGRAFI, 4(1), 67-79.
Spillane, E James. 1997. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta. Kansius.
Tabun, P. 2002. Adat Istiadat Karo. Balai Pustaka, Jakarta.
Tarigan, S. 2006. Seminar Kebudayaan Karo dan Kehidupan Masa Kini. Medan.
Windiyarti, Dara. 1993. Dampak Pengembangan Pariwisata terhadap Kehidupan Sosial di Daerah Timor-Timor. DEPEIKBUD. Timor-Timor.