Kebijakan Berwawasan Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
DOI:
https://doi.org/10.24114/jg.v5i1.8081Abstract
Di era modernisasi, masalah kependudukan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius dari seluruh institusi negara, melalui kebijakan berwawasan kependudukan berbasis human welfare yang dapat memberikan kontribusi dalam meminimalisir masalah kependudukan bagi keberhasilan pembangunan. Untuk itu, dalam konteks kebijakan berwawasan pembangunan, penduduk tidak hanya ditempatkan sebagai obyek tetapi juga sekaligus sebagai subyek dari pembangunan. Kebijakan berwawasan kependudukan harus segera terumuskan dan menjadi arahan pembangunan yang dalam implementasinya, perlu diterapkan secara komprehensif dan sinergis dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan memiliki daya saing global. Sinergisitas kebijakan berwawasan kependudukan dengan kualitas sumber daya manusia, mensyaratkan perlunya pendidikan berkualitas sebagai wahana sistemik dalam menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki life skill, personal skill yang mencakup self awareness dan thinking skill, serta social skill, academic skill, maupun vocational skill.Kata kunci: kebijakan berwawasan kependudukan, sumber daya manusia.References
Damayanti, A., & Hidayat, F. (2010). Dinamika Penduduk Dan Kebutuhanair. JURNAL GEOGRAFI, 2(2), 49-70.
Delors, Jacques. 1996. Learning: The Treasure Within. Paris: UNESCO.
Doornekamp, B.G. 1995. Technology in Dutch Primary Education. National Institut for Currciculum Development. The Netherlands.
Effendi, S. (2013). Pemerintah Demokratis-Developmentalis untuk Realisasikan Bonus Demografi. (Makalah Seminar Internasional). Jakarta: BKKBN.
Jalal, F. (2013). Mengoptimalkan Manfaat Bonus Demografi Untuk Kemajuan Bangsa dan Kesejahteraan Penduduk. (Makalah Seminar Internasional). Jakarta: BKKBN.
Harefa, meilinda Suriani. (2012). Meningkatkan Kualitas Manusia Dalam Praktek Lapangan Analisis Vegetasi dan Kemampuan E-Learning Melalui Problem Based Instruction (PBI). JURNAL GEOGRAFI. 4 (2) , 37-56.
Hasan, Said Hamid. 1996. Memacu Keunggulan Bangsa Melalui Sekolah Unggul. (Artikel). Bandung: Mimbar Pendidikan University Press IKIP Bandung.
Mas™oed, M dan Arfani, R.N. (1992). Isyu-isyu Global Masa Kini. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas-Studi Sosial UGM.
Meadows, D.H., et.al. (1972). The Limits to Growth. New York: A Potomac Assocates Book.
Manullang. Marihot 2006. Reformasi Pendidikan, 16 Mei. tersedia di http://www.hariansib.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4823&Itemid=37 [29-05-2006].
Nafi, M. 2004. Indonesia Perlu Siap Hadapi Globalisasi Ketiga., 13 Desember. Tersedia di http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/04/12/brk,20050412-28,id.html (12-04-2006).
Salim, E. (2013). Tantangan Pembangunan Bangsa. (Makalah Seminar Internasional). Jakarta: BKKBN.
Sumaatmadja, N.(2008). Studi Geografi. Bandung: Alumni.
Suyanto. 2001. Tantangan Pendidikan Hadapi Globalisasi. Kompas. 16 Mei. Tersedia di http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/16/opini/tant04.htm [01-06-2006].
Suyanto. 2000. Masalah Pendidikan Menghadapi Tantangan Globalisasi. Tersedia di
http://Www.Bogor.Net/Idkf/Idkf/Aplikasi/Pendidikan/Masalah-Pendidikan-Menghadapi-tantangan-Globalisasi-03-2000.Rtf [29-05-2006]
Tillar, H. 1997. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Globalisasi. (Makalah). Jakarta: Universitas Indonesia.
UNESCO. 1996. Learning: The Treasure Within, Report to UNESCO of the International Commission on Education for the Twenty-first Century.
UNESCO dan APNIEVE. 2000. Belajar Untuk Hidup Bersama Dalam Damai dan Harmoni. Kantor Prinsipal UNESCO untuk Kawasan Asia-Pasifik, Bangkok & Universitas Pendidikan Indonesia.