Kajian Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Mangrove Pasca Tsunami Di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar

Authors

  • Meilinda Suriani
  • Bahagia Bahagia

DOI:

https://doi.org/10.24114/jg.v4i1.7932

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kajian pelaksanaan program rehabilitasi hutan mangrove pascatsunami di Kecamatan Baitussalam. Penelitian dilakukan melalui perangkat observasi lapangan, wawancara dan kuisioner. Populasi pada penelitian ini adalah pemerintah dan masyarakat yang berada di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh besar. Hasil penelitian lapangan masyarakat pada Kecamatan Baitusalam, bahwa peranan pemerintah pada program rehabilitasi hutan mangrove sebagai upaya penanggulangan bencana alam gempa dan tsunami yang lebih besar didukung oleh lembaga donor atau NGO yang mengalokasikan dana program rehabilitasi dari negara donor pada wilayah penelitian. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami sangat tinggi. Hal ini didukung adanya trauma yang dialami oleh masyarakat yang menganggap bawha akibat kerusakan ekosistem mangrove menyebabkan dampak bencana alam gempa dan tsunami yang besar  menimpa wilayah penelitian. Dari perhitungan persentase masyarakat untuk melaksanakan program rehabilitasi mangrove di Kecamatan Baitussalam diperoleh tingkat partisipasi yang sangat baik sebesar 81,56 %. Hal ini mengisyaratkan bahwa besarnya keinginan untuk berpartisipasi masyarakat pada program rehabilitasi hutan mangrove di Kecamatan Baitussalam disebabkan oleh kebutuhan yang mendasar terhadap penanggulangan kerusakan hutan mangrove akibat bencana alam gempa dan tsunami yang menyebabkan trauma yang mendalam pada masyarakat. Kata kunci : Rehabilitasi hutan mangrove, pasca tsunami, partisipasi masyarakat.

References

Amba. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove (Studi Kasus di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kotamadya Ambon, Maluku). Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Arimbi. 1993. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan. Walhi. Jakarta.

Atmanto. 1995. Peran Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Hutan Kota: Studi Kasus di Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang Barat, Kotamadya Semarang. Tesis. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bengen. 2002. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Sipnosis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

BPDAS Krueng Aceh. 2007. Inventarisasi dan Identifikasi Mangrove. Departemen Kehutanan. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

BPS. 2007. Kecamatan Baitussalam dalam Angka.

Conyers. 1991 Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga Suatu Pengantar (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta/

Dahuri, HR, J.Rais, S.P Ginting, dan M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Dahuri. 2003. Keanekaragaman Hayati: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Bina Pesisir. 2003. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Jakarta.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Departemen Kehutanan. 2002. Kebijakan Departemen Kehutanan dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove. Fungsi dan Manfaatnya untuk Kesejahteraan Masyarakat. Workhsop Rehabilitasi Mangrove Nasional Diselenggarakan oleh INSTIPER. Yogyakarta.

Fitriadi. 2004. Peran Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove (Kasus di Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

HM, Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi.Penerbit Andi. Yogyakarta.

Hubeis, Syafri, Aida dan Vitayala. 1990. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan.Makalah Disampaikan pada Sarasehan Lahan Kering di Gunung Walad Sukabumi. 15 “ 17 Juni. Sukabumi.

Idawaty. 1999. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Lansekap Hutan Mangrove di Muara Sungai Cisadane, Kecamatan Teluk Naga, Jawa Barat.Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Isaac, S. 1997. Handbook in Research and Evolution, Edith Publisher. San Diego. California.

Kusmana, C. 1994. Manajemen Hutan Mangrove di Indonesia.Laboratorium Ekologi Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lelenoh, T. 1994. Hubungan Persepsi Penghuni Pemukiman Kumuh Tentang Pelayanan Rehabilitasi Sosial Pemukiman Kumuh Denan Partisipasi Mereka dalam Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial pemukiman Kumuh di Kodya Bandung. PPS-IPB 1994.

Manulang, S. 1999. Kesepakatan Konservasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta

Rawana. 2002. Problematika Rehabilitasi Mangrove Berkelanjutan. Workshop Rehabilitasi Mangrove Nasional Diselenggarakan oleh INSTIPER. Yogyakarta.

Ritohardoyo. 2002. Bahan Ajar Ekologi Manusia.Program Magister Pengelolaan Lingkungan. Program Pascasarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Rosni, R. (2009). PENURUNAN KUALITAS EKOSISTEM MANGROVE HUBUNGANNYA DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA. JURNAL GEOGRAFI, 1(1), 13-26.

Saenger et al. 1983. Global Status ol Mangrove. Ecosystem, IUCN Commossion on Eccology Papers. No. 3. 1983

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Santoso, N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove.Makalah Disampaikan pada Lokakarya Nasional. Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000. Jakarta.

Soetrisno. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Penerbit Karnisius. Yogyakarta.

Soemodihardjo, S., O.S.R. Ongkosongo dan Abdullah. 1986. Pemikiran Awal Kriteria Penentuan Jalur Hijau Hutan Mangrove. Dalam Diskusi Panel Dayaguna dan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove (I. Soerianaga, S. Hardjowigeno, N. Naamin, M. Sudomo dan Abdullah, Eds). LIPI “ Panitia Program MAB Indonesia.

Sudarmadji. 2001. Rehabilitasi Hutan Mangrove Dengan Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Jurnal Ilmu Dasar. Vol. 2 No.2. 68 -71

Sugiyono. 2001. Statistik Non Parametrika. Gramedia. Jakarta.

Suhaeb, Amrani, S. 2000. Analisis Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove di Teluk Kendari. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Sukardjo. 1993. Penelitian Ekosistem Mangrove dan Usaha Konservasi di Indonesia. Makalah dalam Proseding Seminar Nasional Rehabilitasi Kawasan Mangrove.Instiper. Yogyakarta.

TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Balai Pustaka. Jakarta.

Wibisono, Cahyo dan Suryadiputra. 2006. Hasil Pembelajaran atas Upaya-Upaya Restorasi Ekosistem Pesisir Sejak Peristiwa Tsunami di Aceh dan Nias. Wetlands International Indonesia Programme dan UNEP. Bogor.

Zulkarnain dan Dodo, S. 1989. Pembangunan Berorientasi Kerakyatan, Sebuah Model Radiasi LSM. Makalah dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan UGM. Yogyakarta.

Downloads

Published

2012-02-01

How to Cite

Suriani, M., & Bahagia, B. (2012). Kajian Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Mangrove Pasca Tsunami Di Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. JURNAL GEOGRAFI, 4(1), 99–110. https://doi.org/10.24114/jg.v4i1.7932