Pemetaan Tingkat Risiko Banjir dan Longsor Sumatera Utara Berbasis Sistem Informasi Geografis
DOI:
https://doi.org/10.24114/jg.v4i1.7926Abstract
Penelitian ini betujuan untuk memetakan tingkat risiko banjir dan longsor di propinsi Sumatera Utara. Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan sistem informasi geografis untuk mengetahui potensi dan risiko bencana di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan risiko bencana diperoleh berdasarkan kriteria faktor medan dan hubungan potensi bencana yang mungkin terjadi dengan tingkat kerentanan.Variabel yang digunakan untuk penentuan risiko banjir adalah kemiringan lereng, penutup lahan, dan bentuk lahan. Sedangkan risiko banjir ditentukan berdasarkan variabel kemiringan lereng, topografi, bentuk lahan, dan penutup lahan.Pemodelan tingkat risiko banjir dan longsor dilakukan dengan metode pembobotan varibel dan tumpang susun (overlay) peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwawilayah di propinsi Sumatera Utara pada umumnya memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi terhadap bencana banjir dan longsor.Terdapat 12 Kabupaten/Kota yang tergolong berisiko sangat tinggi terhadap banjir dan 15 Kabupaten/Kota yang tergolong sangat rawan terhadap longsor.Kata kunci : Risiko Banjir dan Longsor, Sistem Informasi GeografisReferences
Amhar, F. dan Darmawan, M. , 2007, Sebuah Kajian Atas Peta-peta Multi Bencana (A Study on Multi Hazard Maps), Badan Koordinasi Survei & Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) Bakan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh & Nias (BRR).
Aronoff, S., 1989. Geographic Information System : A Management Perspective. WDL Publicatons. Ottawa. Canada.
Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP), 2007, Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan Di Indonesia, Jakarta.
BAPPENAS, 2005, Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias, SUMUT, (tidak dipublikasi).
ESRI, 1996. ArcView GIS : The Geographic Information System for Everyone. ESRI.
http://klasik.wordpress.com/2008/01/15/tanah_longsor
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
http://mynoble.files.wordpress.com/2008/07/makalah-gempabumi.doc
Kresnawati, K. D., Sutisna, S., Warsito, H., 2000. Prosidding Survei dan Pemetaan. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Peran Masyarakat dalam Penanganannya. Jakarta.
Leman, I., 2007. Pilot Area. GTZ- IS GITEWS NEWSLETTER No.1 Januari - Meret 2007.
Lillesand, M. T dan Kiefer, W, R., 1993. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Edisi Terjemahan Indonesia. Cetakan Kedua. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Lumbantoruan, W. (2010). STUDI PERKEMBANGAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SIG. JURNAL GEOGRAFI, 2(2), 93-106.
Malinggreau, J. P., dan R. Kristiani, 1981. A Land Cover/ Land Use Classification for Indonesia. The Indonesian Journal of Geography. Faculty Geography, Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Mustafa, J., A, 2008. Riset Geospasial Pengurangan Risiko Bencana. Seminar GeoCampus,Universitas Udayana, Denpasar, 23 Juli 2008
Pratikno, W. A., 1998, Rencana Perlindungan Pantai dari BahayaTsunami, Laporan Riset Unggulan Terpadu V (1997-1998). Kantor Riset dan Teknologi Dewan Riset Nasional, Jakarta.
Purwahadi, S. H. 1998. Sistem Informasi Geografis (SIG) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Jakarta.
Suhardi, I., 2001. Pengkajian Dan Penerapan Sedimen Sel DiIndonesia Serta Aplikasinya Dalam Konservasi Dan Rehabilitasi Pesisir. Prosiding Forum Teknologi Konservasi Dan Rehabilitasi Pesisir 2001, Pusat Riset BRKP-Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Sumantri, L., 2008. Kajian Mitigasi Bencana Longsng dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh. Prosiding PIT IGI 2008.
____________, 2008. Pemanfaatan Teknik Penginderaan Jauh Untuk Mengidentifikasikerentanan dan Risiko Banjir. Jurnal Gea, Jurusan Pendidikan Geografi, vol. 8, No. 2, Oktober 2008.
Sutanto, 1994. Penginderaan Jauh Jilid II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wikipedia, http://id.wikipedia. org/wiki /Sumatera_Utara
Wikipedia,http://www.g-excess.com/id/pengertian-dan-macam-macam-pada-gempa-bumi.html
Wikipedia, (http://www.wikipedia.org)
Wikipedia, (http://www. wikipedia.org/wiki/banjir)