Keadaan Permukiman Penduduk di Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Si Pangan Bolon Kabupaten Simalungun
DOI:
https://doi.org/10.24114/jg.v3i2.7357Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Keadaan permukiman penduduk ditinjau dari kualitas rumah, kebersihan rumah, penataan bangunan rumah tinggal di Kelurahan Tigaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berumah tangga dan bermukim di Kelurahan Tigaraja dengan jumlah 490. Sampel ditentukan 10% sehingga jumlahnya 49 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung dan observasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keadaan permukiman ditinjau dari kualitas rumah tinggal di Kelurahan Tigaraja adalah pada umumnya (95,91%) penduduk menghuni rumah berlantai semen dan keramik/ubin berarti tergolong layak huni. Di lihat dari jenis atap rumah sudah seluruhnya penduduk menghuni rumah dengan atap seng/asbes dan atap genteng sehingga sudah layak huni. Dilihat dari dinding sebahagian besar penduduk (63,37%) menghuni rumah dengan dinding keramik dan batu bata atau sudah sesuai dengan syarat kesehatan, selanjutnya dari luas ruang kamar tidur, sebahagian besar (71,43%) penduduk memiliki luas ruang kamar tidur tidak seimbang dengan jumlah anggota rumah tangga atau tidak layak huni. (2) Keadaan permukiman ditinjau dari kebersihan lingkungan rumah tinggal mayoritas (83,70%) penduduk membuang sampah tidak pada tempatnya tidak sesuai dengan syarat kesehatan, kemudian di lihat dari pembuangan air limbah sebahagian besar (60,46%) penduduk memiliki saluran air yang lancar atau sesuai dengan syarat kesehatan. (3) Keadaan permukiman ditinjau dari penataan bangunan rumah tinggal adalah sebahagian besar (69,39%) penduduk belum memenuhi persyaratan penataan bangunan atau (jarak bangunan terhadap tepian danau toba minimal 50 meter) sehingga belum sesuai dengan syarat.Kata Kunci : Permukiman Penduduk, Kualitas, Kebersihan, Penataan.References
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Mutiara Sumber Widya.
Blaang, C, Djemabut. 1968. Perumahan Dan Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
BPS. 2010. Kabupaten Simalungun Dalam Angka. Simalungun: BPS
BPS Pusat.2010. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta : BPS
BPS Pusat.2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta :BPS
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng-psikologi-lingkungan/bab4 kepadatan -dan kesesakan.pdf/ diakses 2011/03/22
Koestoer, Raldi, H. 1995. Perspektif Lingkungan Desa-Kota Teori Dan Kasus. Jakarta : UI-Press
Kawarpi, E. 1976. Rumah dan Tata Laksana Rumah Tangga. Depdikbud : New Aqua Press
Lumbantoruan, W. (2010). STUDI PERKEMBANGAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SIG. JURNAL GEOGRAFI, 2(2), 93-106.
Pinem, M. (2011). Persebaran Permukiman Kumuh Di Kota Medan. JURNAL GEOGRAFI, 3(1), 27-38.
Pinem, M. (2010). PENGARUH SOSIAL EKONOMI TERHADAP KUALITAS PERMUKIMAN DI KELURAHAN SIDOREJO KECAMATAN MEDAN TEMBUNG KOTA MEDAN. JURNAL GEOGRAFI, 2(2), 71-80.
Soekidjo, Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiharto.1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.
Surowiyono. 1984. Dasar Perencanaan Rumah Tinggal. Jakarta : Pustaka Sinar harapan.