Analisis Perkembangan Wilayah Provinsi Jawa Barat Untuk Arahan Pembangunan Berbasis Wilayah Pengembangan
DOI:
https://doi.org/10.24114/jg.v12i01.14799Abstract
Abstract Jawa Barat adalah wilayah dengan jumlah penduduk terbesar dan memiliki ketimpangan pembangunan level tinggi. Perekonomian masih didominasi wilayah yang dekat pusat pemerintahan. Upaya untuk menanggulangi ketidaksetaraan pembangunan adalah dengan pembangunan berkonsep dimensi kewilayahan. Terdapat enam wilayah pengembangan (WP) di Jawa Barat dengan karakteristik wilayah yang berbeda-beda baik dalam segi ekonomi, demografi serta sumberdaya alam. Faktor apa saja yang dominan serta pengaruhnya pada perkembangan wilayah masing-masing WP sangat penting untuk perumusan solusi pembangunan wilayah yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pengelompokan wilayah, perkembangan perekonomian, tingkat perkembangan wilayah serta arahan rencana dan strategi pembangunan wilayah tiap WP. Metode yang digunakan yaitu analisis tipologi klassen, analisis gerombol, skalogram dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat perkembangan wilayah dan perekonomian masih didominasi WP Bodebekpunjur dan KK Cekungan Bandung. Strategi pembangunan yaitu dengan meningkatkan perkembangan wilayah daerah belakang (hinterland) pada tiap WP. Pusat-pusat pertumbuhan baru tersebut diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi.Kata kunci: perkembangan wilayah, pemerataan, ekonomi, WP, strategi pembangunan West Java is the region with the largest population and has a high level of development inequality. The economy is still dominated by areas near the center of government. The effort to overcome development inequality is through the development of the regional dimension concept. There are six development areas (WP) in West Java with different regional characteristics in terms of economy, demography and natural resources. What factors are dominant and their influence on the development of the regions of each WP is very important for the formulation of effective regional development solutions. This study aims to determine the characteristics and grouping of regions, economic development, the level of regional development and the direction of regional development plans and strategies for each WP. The method used is Klassen typology analysis, cluster analysis, scalogram and descriptive analysis. The results showed the level of regional and economic development was still dominated by WP Bodebekpunjur and KK Bandung Basin. The development strategy is to increase the development of the hinterland in each WP. The new growth centers are expected to drive the pace of economic growth.Keywords: regional development, equity, economy, WP, development strategyReferences
Akrofi M.M., Akanbang B.A.A, Abdallah C. K. (2018). Dimensions of Regional Inequalities in Ghana: Assessing Disparities in the Distribution of Basic Infrastructure among Northern and Southern Districts. International Journal of Regional Development, 5(1), 25-43.
Aprianoor P., Muktiali M. (2015). Kajian Ketimpangan Wilayah di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Teknik PWK, 4(4), 484-498.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. (2017). Sensus Ekonomi 2016 Analisis Hasil Listing Potensi Ekonomi Jawa Barat. Badan Pusat Statistik, Bandung.
Baga, CM.A. (2015). Dinamika Perkembangan Kota Kecil dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus pada Kecamatan Muntilan, Mungkid, dan Salam). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 11(3), 287-298.
Fafurida. (2012). Analysis of Inter Sectoral Linkages in Semarang Regency. Economic Journal of Emerging Markets, 4(1):15-24.
Hamri, E., Putri, E.I., Siregar, H.J. dan Bratakusumah, DS. (2016). Kebijakan Pemekaran Wilayah dan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kota Tasikmalaya. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 7(1), 111-125.
Lestari, R.A., Fatimah, E. dan Barus, L.S. (2017). Identifikasi Perkembangan Perkotaaan Metropolitan Cirebon Raya. Seminar Nasional Cendekiawan, 3(2), 199-205.
McGarigal K., Plunkett E.B., Willey L.L., Compton B.W., DeLuca W.V. and Grand J. (2018). Modeling Non-Stationary Urban Growth: The SPRAWL Model And The Ecological Impacts of Development. Landscape and Urban Planning, 177(18), 178-190
Muta™ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang dan Lingkungan. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
Panuju DR, Rustiadi E. 2013. Teknik Analisis Perencanaan Pengembangan Wilayah. Bogor (ID): Departemen Ilmu Tanah dan Sumbedaya Lahan.
Peraturan Gubernur Jawa Barat. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029. Peraturan Daerah Nomor: 22 Tahun 2010. Gubernur Jawa Barat. Bandung.
Pratiwi, A.G., Muta™ali, L. (2018). Perkembangan Ekonomi Wilayah dan Peran Sektor Tersier di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.Jurnal Bumi Indonesia, 2(2), 1-7.
Prawatya NA. 2013. Perkembangan Spasial Kota-kota Kecil. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. 1(1): 17-32.
Pribadi, D.O., Rustiadi, E., Panuju, D.R., dan Pravitasari, A.E. (2017). Permodelan Perencanaan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press, Bogor.
Rustiadi, E., Saefulhakim, S. dan Panuju, D.R. (2009). Perencanaan Pengembangan Wilayah. Crespent Press & Yayasan Obor Indonesia, Bogor.
Sjafrizal. (1997). Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Yogyakarta (ID): LP3ES.
Tulenan YF, Pangemanan P, Rumagit GAJ, Tangkere EG. (2014). Perkembangan Jumlah Penduduk Dan Luas Lahan Pertanian Di Kabupaten Minahasa Selatan. Ejurnal Unsrat. 4(1):1-14.
Utari MGES. (2015). Analisis Sistem Pusat Pelayanan Permukiman di Kota Yogyakarta Tahun 2014. Journal of Economics and Policy. 8(1):62-72.