Makna Gerak Tortor Parsiarabu dalam Upacara Horja Bius pada Masyarakat Batak Toba

Main Article Content

Elza Natasyawaty Munthe
Nurwani Nurwani

Abstract

Dalam kajian ini peneliti melihat bagaimana makna yang terdapat pada tortor parsiarabu. Tortor Parsiarabu merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan ekspresi serta keluh kesah mengenai kehidupan yang dirasakan oleh kaum ibu yang sudah janda. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan objek tortor Parsiarabu yang berasal dari Desa Tomok Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. Subjek penelitian adalah informan yang menjadi penari dan pelatih tortor Parsiarabu sejak tahun 2008, kepala sanggar GPSB (Generasi Pecinta Seni Budaya). Landasan teoritis dari penelitian ini menggunakan teori makna menurut (Sumaryono 2005;17). Tarian ini merupakan salah satu bentuk kesenian etnis Batak Toba. Motif gerak yang termuat dalam tortor Parsiarabu ini adalah gerak siubeon, marsomba, mambukka roha, patoru diri, papunguhon dan mangandungi. Pola-pola pada gerak tortor Parsiarabu terutama pada gerak mangandungi menjadi rasa yang paling dapat diwujudkan untuk menjelaskan tentang makna gerak dari tortor Parsiarabu

Article Details

How to Cite
Munthe, E. N., & Nurwani, N. (2024). Makna Gerak Tortor Parsiarabu dalam Upacara Horja Bius pada Masyarakat Batak Toba . GESTUS JOURNAL : PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI, 4(2), 43–49. https://doi.org/10.24114/gsts.v4i2.64367
Section
Articles