Skema Pengerukan Sedimentasi dalam Perencanaan Pelabuhan Pangkalan Susu
DOI:
https://doi.org/10.24114/smart.v1i1.53988Keywords:
Alur Pelayaran, Lalu Lintas Pelayaran, PendangkalanAbstract
Pelabuhan menjadi aspek krusial dalam sistem transportasi laut Republik Indonesia. Masalah pendangkalan di pelabuhan, terutama di kolam dan alur pelayaran, memerlukan penanganan khusus untuk menjaga kelancaran arus pelayaran. Penelitian ini membahas teknik pengerukan yang tepat sebagai solusi dalam mengatasi masalah pendangkalan di Alur Pelayaran Sembilan, Sumatera Utara. Metode penelitian melibatkan analisis data angin, hidrooceanografi, dan survei batimetri di sepanjang Alur Pelayaran Sembilan. Hasil penelitian memberikan pemahaman mendalam tentang kondisi perairan dan kebutuhan pengerukan. Tata letak rencana pengerukan telah disusun untuk meningkatkan kedalaman alur pelayaran guna mendukung pengapalan batubara ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 Sumatera Utara. Rencana pengerukan ini melibatkan tiga lokasi, dengan total volume material keruk sekitar ±700.000 m³. Proses pengerukan dilakukan dengan kapal keruk Trailling Hopper Suction Dredger (THSD) berkapasitas 2.000 m³. Material hasil pengerukan kemudian ditempatkan di lokasi penempatan khusus di laut. Selain itu, hubungan arus pasang surut dengan jalur peredaran air juga dianalisis untuk memahami pengaruhnya terhadap sedimentasi di pelabuhan. Studi ini memberikan wawasan tentang kompleksitas infrastruktur maritim, termasuk strategi pengerukan dan penanganan sedimentasi, untuk memastikan efisiensi dan kelancaran operasional pelabuhan di Alur Pelayaran Sembilan.References
Ayu, S. M., Dwi Suryo P, A. A., Subardjo, P., Widada, S., & Purwanto, P. (2020). Pengukuran Batimetri Untuk Perencanaan Pengerukan Kolam Pelabuhan Peti Kemas Belawan Sumatera Utara. Indonesian Journal of Oceanography, 2(3), 210“224. https://doi.org/10.14710/ijoce.v2i3.8154
Firdaus, S. R., Saputro, S., & Satriadi, A. (2013). Studi Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jurnal Oseanografi, 2(3), 274“279.
Josep, A. A. (2019). Analisis Manfaat dalam Proyek Pengerukan Studi Kasus: Alur Pelayaran Surabaya Timur. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 21(1), 35“40. https://doi.org/10.25104/transla.v21i1.1168
Kementerian Perhubungan. (2008). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan 2005-2025. In Efikasi Diri dan Pemahaman Konsep IPA dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Sekolah Dasar Negeri Kota Bengkulu. Kementerian Perhubungan.
Raga, P. (2015). Dampak Pengerukan dan Reklamasi Dalam Pembangunan Pengoperasian Pelabuhan di Indonesia. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 17(4), 188“198. https://doi.org/10.25104/transla.v17i4.1405
Satriadi, A. (2013). Kajian Transpor Sedimen Tersuspensi Untuk Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Bojonegara Banten. Buletin Oseanografi Marina, 2(2), 68“77.
Sinaga, R. (2015). Kelayakan Pengoperasian Pelabuhan Pangkalan Susu Sebagai Pelabuhan Umum. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 17(3), 121“128. https://doi.org/10.25104/transla.v17i3.1409
Siry, H. Y. (2011). Studi Sebaran Sedimen Dasar dan Pendangkalan Di Pelabuhan Minyak PT Caltex Pacific Indonesia Dumai, Riau PascaPengerukan 1990. Jurnal Widyariset, 14(3), 643“650.
Sugianto, D. N. (2009). Simulasi Model Transpor Sedimen Tersuspensi Untuk Mendukung Perencanaan Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan, 5(2), 46“54.
Taredja, K. W., & Nugroho, E. O. (2018). Penanganan Sedimentasi di Pelabuhan Tanjung Api-Api pada Sungai Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 4(3), 117. https://doi.org/10.26760/rekaracana.v4i3.117