KESANTUNAN BERBAHASA IMPERATIF DALAM DEBAT KANDIDAT CAPRES-CAWAPRES 2019-2024 (KAJIAN PRAGMATIK)

Authors

  • Junita Anggraini Situmeang
  • Malan Lubis

DOI:

https://doi.org/10.24114/sasindo.v9i1.19124

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kesantunan berbahasa imperatif dalam debat kandidat capres-cawapres 2019-2024 dengan kajian pragmatik. Penelitian ini meneliti tiga sesi debat yaitu debat pertama, kedua, dan kelima pada tanggal 17 Januari, 18 Februari, dan 13 April 2019. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet, yaitu dengan mengunduh video tayangan di youtobe.Setelah video diunduh, data berupa tuturan peserta debat kemudian diproses dengan melakukan transkrip.Dari hasil transkrip ini, kemudian penulis mencari data kalimat imperatif dengan membaca dan mencatat. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1). Terdapat 56 wujud kesantunan imperatif dalam debat capres-cawapres 2019-2024 diantaranya yaitu 7 tuturan imperatif perintah, 2 tuturan imperatif suruhan, 3 tuturan imperatif permintaan, 1 tuturan permohonan, 12 tuturan desakan, 2 tuturan imbauan, 7 tuturan ajakan, 4 tuturan mengizinkan, 9 tuturan larangan, 5 tuturan harapan, 4 tuturan anjuran. 2).Terdapat 12 strategi kesantunan imperatif dalam debat capres-cawapres 2019-2024 yaitu strategi 1 (kurang santun), strategi 2 (agak santun), strategi 3 (lebih santun), dan strategi 4 (paling santun). Namun dalam debat ini tidak ada strategi kurang santun yang diperoleh.Kata Kunci: Wujud Imperatif, Strategi Imperatif, DebatĀ 

Downloads