Wacana Merbayopada upacara perkawinan Batak Pakpak: kajian tindak tutur

Authors

  • Flora Sinamo

DOI:

https://doi.org/10.24114/sasindo.v3i3.1541

Abstract

Merbayo merupakan bentuk perkawinan yang ideal bagi suku pakpak. Karena semua hak dan kewajiban kedua mempelai terpenuhi dengan kesepakan yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pesta adat merupakan serangkaian dari Merbayo pada upacara perkawinan dari Batak Pakpak. Dalam Pesta merbayo perkawinan Batak Pakpak ada beberapa tahapan/ rangkaian peristiwa mulai dari mengririt žmeminangŸ, mersiberen tanda žTukar cincinŸ menglolo/mengkata utang žmenentukan mas kawinŸ, dan upacara adat. Setiap rangkaian tersebut dipandu oleh perkata kata. Ia akan memandu melaluituturan yang disampaikan, namun dalam hal ini peneliti memilih hanya pada tahap upacara adat. Sumber data dalam penelitian inim ialah Perkata-kata dalam upacara perkawinan Batak Pakpak. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian Tindak tutur dalam Pragmatik. sebagai teori yang membahas bagaimana konteks mempengaruhi penafsiran kalimat. Dari hasil perolehan data ditemukan 61 tututan ilokusi, dalam wacana Merbayo perkawinan Batak Pakpak yang paling dominan adalah tindak tutur Asertif/representatif sebanyak 26 tuturan (42,62%), selanjutnya tindak tutur Ekspresif sebanyak 12 tuturan (19,67%), tindak tutur direktif sebanyak 10 tuturan (16,39%), tindak tutur deklaratif sebanyak 7 tuturan (11,47%). dan yang terakhir tindak tutur komisif sebanyak 6 tuturan, (9,83%).Kata Kunci : Wacana, Pragmatik, Tindak tutur, Konteks, Merbayo

Downloads