ANALISIS TINDAK TUTUR RAKUT SITELU SAAT ERDIDONG-DIDONG DALAM PESTA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KARO DI KABUPATEN KARO (KAJIAN PRAGMATIK)

Authors

  • Albina Septifo Br. Bukit

DOI:

https://doi.org/10.24114/sasindo.v3i3.1539

Abstract

Penggunaan bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-harididasarkan atas kepentingan agar komunikasi tetap dapat berjalan.Dengan mengikuti kecenderungan dalam etnometodologi, bahasadigunakan oleh masyarakat tutur sebagai cara para peserta interaksisaling memahami apa yang mereka ujarkan. Ada tiga jenis tindaktutur yang digunakan dalam praktik penggunaan bahasa, yaknilokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak lokusi adalah melakukantindakan untuk mengatakan sesuatu, tindak ilokusi adalah melakukansesuatu tindakan dalam mengatakan sesuatu, dan perlokusi adalahmelakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Dinilaidari segi komunikatifnya, tuturan yang disampaikan seseorang jugadapat ditelaah dengan menggunakan tindak tutur asertif, direktif,ekspresif, komisif dan deklaratif. Erdidong-didong merupakansebuah tradisi masyarakat Karo yang biasanya disajikan ketikamelaksankan upacara adat. Bahasa tutur yang dipakai oleh rakutsitelu merupakan kajian pragmatik. Karena yang dikaji dalam tuturantersebut adalah makna satuan lingual dari tuturan yang disampaikan.Seperti halnya dalam kajian pragmatik, konteks juga sangat pentingdalam pemahaman tindak tutur.Kata Kunci : Tindak Tutur, Rakut sitelu, Erdidong-didong.

Downloads