KEARIFAN LOKAL TRADISI LISAN PANTUN SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI PERTUNJUKAN RONGGENG MELAYU

Authors

  • Hayyun Kamila
  • Wisman Hadi

DOI:

https://doi.org/10.24114/sasindo.v7i1.10436

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Kearifan Lokal Pantun dalam Kesenian Ronggeng Melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal tradisi lisan pantun pertunjukan Ronggeng Melayu dengan menggunakan teori lapisan pemaknaan yang membahas tentang makna dan fungsi, nilai dan norma, dan kearifan lokal inti.Jenis pendekatan yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa pantun pertunjukan Ronggeng Melayu. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data kepustakaan dan lapangan. Sumber data kepustakaan berupa buku, makalah, dan jurnal, sedangkan sumber data lapangan yakni melihat langsung pertunjukan Ronggeng Melayu. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik ini digunakan agar memperoleh data secara detail dan menyeluruh. Terdapat 38 pantun pertunjukan tradisi lisan Ronggeng Melayu yang diteliti. Pantun yang mengandung kearifan lokal terdiri dari kearifan lokal cinta budaya, bersahabat dan ramah, rukun dan toleran, jujur, sopan santun, dan komitmen. Sedangkan nilai dan norma yang terkandung di dalamya terdiri dari nilai etika, nilai estetika, nilai sosial, norma agama, norma kesopanan dan norma kesusilaan. Kemudian makna dan fungsi pantun pertunjukan Ronggeng Melayu. Kumpulan pantun tradisi lisan Ronggeng Melayu memperlihatkan hubungan antar struktur yang satu dengan yang lainnya terjalin erat. Hal ini dapat dilihat dari jalinan tema, sampiran, isi, dan amanat yang membentuk satu rangkaian yang dapat mengungkapkan makna dan pesan tersirat dalam pantun. Kata Kunci: Pantun, Ronggeng Melayu, Kearifan lokal, Nilai dan norma, Makna dan fungsi.

Downloads