PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN SIKAP POSITIF SISWA SMP

Authors

  • Kms. Muhammad Amin Fauzi

DOI:

https://doi.org/10.24114/jpbp.v22i2.6555

Keywords:

pengembangan, pendekatan, metakognitif, berpikir logis, sikap positif

Abstract

enelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran daninstrumen kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa SMP melalui ModelPembelajarandengan Pendekatan Metakognitif (Model-PDPM) di SumateraUtara. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) Menganalisa penalaran di levelkualitatif, aditif, pra-multiplikatif, multiplikatif implisit, dan multiplikatif dansikap positif dalam setiap pokok bahasan matematika di tingkat sekolah menengahpertama (2) Mengembangkan Model-PDPM berdasarkan Kurikulum KTSP ditingkat sekolah menengah pertama menggunakan model Plomp dengan tahapanmenginvestigasi masalah, mendesain model-PDPM, membuat draft model-PDPM,memvalidasi model-PDPM, merevisi model-PDPM, mengujicoba model-PDPM,merevisi model-PDPM, dan Prototipe Final model-PDPM (3) Implimentasirancangan Model-PDPM dan menyusun panduan untuk guru dan siswa dalamupaya mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa ditingkat sekolah menengah pertama dan (4) Menghasilkan Grounded Theoryterkait/ berdasarkan ketekunan pengamatan, pengecekan jawaban hasil tes,kecukupan referensial dan penelusuran teori dan pengalaman lapangan.Subyekpenelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kelas VIII Negeri dan Swasta di SumateraUtara yang diambil secara acak proporsional yaitu SMPN 27, SMPN 35, MTsn 2dan SMP Swasta Karya Bunda. Hasil penelitian ditemukan ada lima levelpenalaran proporsional beserta karakteristiknya, yaitu level kualitatif, aditif, pramultiplikatif,multiplikatif implisit, dan multiplikatif. Masing-masing level diisioleh minimal dua siswa. Level hitungan tidak terpola ada 2 siswa, level Algoritmaproporsi tanpa dasar konseptual ada 5 siswa, level Aditif ada 2 siswa, level Pramultiplikatif ada 2 siswa, level Multiplikatif Implisit ada 2 siswa, dan level Multiplikatif ada 4 siswa. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Piaget, temuan penelitian ini menambah satu level, yaitu level pra-multiplikatif. Selain itu terdapat perbedaan pada karakteristik level aditif dan karakteristik level kualitatif. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Lesh dan Doerr, perbedaan temuan ini terletak pada karakteristik level kualitatif, level aditif, dan level primitif multiplikatif. Untuk lebih jelas, pada tabel berikut dapat dilihat perbedaan karakteristik level penalaran yang menjadi temuan penelitian dengan pelevelan Piaget dan Lesh & Doerr. Rerata skor sikap positif siswa untuk kelompok ModelPDPM cenderung lebih tinggi dari kelompok PB. Komponen kognitif (C) memiliki perbedaan yang paling besar diantara komponen sikap lainnya.

References

Albrecht, K. (1992). Daya Pikir. Dahar Prize :

Semarang.

Audiblox (2006). Logical Thinking: Helping

Children to Become Smarter. [Online].

Tersedia:

http://www.audiblox.com/math_prob

lems.htm [06 Februari 2016].

Carroll, William M and Porter, Denise. (1998).

Alternative algorithms for wholenumber

operations. In The Teaching

and Learning of Algorithms in School

Mathematics, The 1998 NCTM Yearbook,

edited by Lorna J. Morrow and

Margaret J. Kenney. Reston, Virginia:

NCTM.

Fauzi, A (2011). Peningkatan Kemampuan

Koneksi Matematis dan Kemandirian

Belajar Siswa dengan Pendekatan

Pembelajaran Metakognitif Di

Sekolah Menengah Pertama.

Disertasi. UPI Bandung : Tidak

diterbitkan.

Fauzi, A, dan Sabandar, J (2010).

œPembentukan Lanjut Kemandirian

Belajar dalam Mengembangkan

Kebiasaan Berpikir Siswa SMP

dengan Pendekatan Metakognitif.

Pedagogik : Jurnal Ilmu Kependidikan

Kopertis Wilayah I NAD-Sumatera

Utara; ISSN N0. 1907-4077 : Kopertis

Wilayah I NAD-Sumatera Utara.

Fauzi, A, Lestari, Arnah. 2015. Pengembangan

Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Metakognitif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Logis dan Sikap Positif Siswa SMP.

Laporan Hibah Bersaing Tahun I.

Unimed. Medan

Johar, Rahmah. (2005) . Pengembangan Level

Penalaran Proporsional Siswa SMP.

Disertasi. Program Pascasarjana,

Universitas Negeri Surabaya.

Lesh, R., Post, T.& Behr, M. (1988) Proportional

Reasoning dalam Hiebert, J. & Behr,

M. (Edt). Number Concepts and

Operations in the Middle Grades. 93 “

Reston, VA: Lawrence Erlbaum

& National Council of Teachers of

Mathematics.

http://education.umn.edu/ rationalnum berproject/

_8. html.

Marpaung, Y. (2001). Implementasi Pendidikan

Matematika Realistik

di Indonesia.

Makalah disampaikan pada Seminar

Nasional Sehari: Penerapan Pendidikan

Matematika Realistik pada Sekolah dan

Madrasah, tgl 5 Nopember 2001, Medan:

Tidak Diterbitkan.

Mukhayat, T. (2004). Mengembangkan Metode

Belajar yang Baik pada Anak. FMIPA.

UGM : Yogyakarta.

National Council of Teacher of Mathematics.

(2000). Principles and Standards for School

Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Poedjawijatna (1992). Logika Filsafat Berpikir.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Puskur. (2005). Kurikulum dan Hasil Belajar.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Balitbang, Depdiknas : Jakarta

Ruseffendi, E.T.

(1986). Evaluasi

Pembudayaan Berpikir Logis Serta

Bersikap Kritis dan Kreatif melalui

Pembelajaran Matematika Realistik.

Makalah disampaikan pada Lokakarya

di Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak

Diterbitkan.

Saragih, S. (2013). Mengembangkan Kemampuan

Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik

Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui

Pendekatan Matematika Realistik, Disertasi

Doktor pada PPS UPI. Tidak Diterbitkan.

Suriasumantri, J. S. (1990). Filsafat Ilmu Sebuah

Pengantar Populer. Pustaka Sinar

Harapan : Jakarta.

Downloads

Published

2017-07-06

Issue

Section

SEPTEMBER 2016