FOLUTAN (Formula Ransum dari Bulu Ayam dan Tulang Ikan) : Inovasi pakan Ayam Petelur yang kaya Protein dan Kalsium dalam upaya mengoptimalisasi pemanfaatan limbah bulu ayam dan limbah tulang ikan pasar Tradisional kota Medan

Authors

  • Rahmad Gultom
  • Dewi I. Tampubolon
  • Martina Nainggolan

Keywords:

analisis proksimat, hidrolisis, fermentasi, limbah bulu ayam dan tulang ika

Abstract

Konsumsi ayam pedaging dan ikan di kota Medan semakin tahun semakin meningkat yang menyebabkan jumlah limbah meningkat sehingga menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan, sementara itu pemanfaatan limbah ini masih belum optimal. Untuk mengatasi ini peneliti mengolah limbah ini menjadi ransum yang kaya protein dan kalsium.Potensi bulu ayam sebagai salah satu komponen bahan pakansangat baik karena industri perunggasan dan perikanan di Indonesia berkembang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalisasi pemanfaatan limbah bulu ayam dan tulang ikan.Untuk bulu ayam Penelitimenggunakan metode fisik-kimia seperti pemanasan, hidrolisir, pengeringan dan analisis proksimat. Metode kimia disini dilakukan dengan penambahan Natrium Hidroksida dan pemanasan bertahap, sementara metode fisika-kimia untuk tulang ikan yaitu pengeringan, penghalusan dan perendaman dengan air kapur. Metode terakhir untuk kedua-duanya dengan Fermentasi. Dari hasil analisis diperoleh bahwa metode fisik-kimia sangat baik dalam meningkatkan kadar protein dan kecernaan ransum bulu ayam dan tulang ikan. Diperoleh kadar protein dan kecernaan protein terbaik setelah perlakuan 12 jam yaitu sebesar 78,96% dan kalsium 81,56 % dapat disimpulkan bahwa bulu ayam dan tulang ikan memiliki potensi yang cukup baik untuk dijadikan ransum.Pemanfaatan limbah bulu ayam dan tulang ikan sebagai sumber protein dan kalsium diharapkan mampu meminimalisasi polusi akibat bulu ayam dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

References

Achmad, W. 2001.Potensi Limbah Agroindustri sebagai Pakan Sapi Perah. Skripsi. Fakultas

Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Alais C, Linden G. 1991. Food Biochemistry. London: Ellis Harwood

Anggorodi, H. R. 1985. Kemajuan Mutahir Dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas.

Universitas Indonesia. Jakarta.

Adiati, U. Dan Puastuti.W.2004. Bulu Unggas Untuk Pakan.Balai Peternakan.Ciawi.Bogor

Gupta R., Ramnani, P., 2006. Microbial ases and their prospective applications an

overview.Appl Microbiol Biotechnol 70: 21-33.

Haurowitz, F. 1984.Biochemistry An Intoduction Texbook. Jhon Wiley And Sons Inc. Ney

york. Chapman And Hall. Limited. London

Imansyah, B.2006. Mendaur Ulang Limbah Jadi Konsumsis Ternak. Tim Teknologi

Informasi Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung.

Kim WK and PH. Patterson. 2000. Nutritional Value of Enzyme or Sodium Hydroxide-

TreatedFeathers from Dead Hens. Journal of Poultry Science 79: 528“534.

Rasyaf, M.1994. Makanan Ayam Broiler.Kanisius.Yogyakarta.

Steiner, R.J., R.O. Kellems and D.C. Church. 1983. Feather and hair meals for ruminant. IV.

Rahmad Gultom, Dewi I. Tampubolon, dan Martina Nainggolan

Effects of chemical treatments of feathers and processing time on digestibility. Journal

of Animal Science. 57: 495 “ 502.

Siregar, A.P.,sabrani.M dan Pramu.S.19889. Tehnik Beternak Ayam Pedaging Di Indonesia.

Margie Group.Jakarta

Tillman, A. D., Hartadi, H., Reksohadiprojo, S dan Lebdosoekojo.S. 1991. Ilmu Makanan

Ternak Dasar. Gajah Mada University Press.Fakultas peternakan. Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta

Trilaksani, Wini, Ella Salamah dan Muhammad Nabil.2006. Pemanfaatan

Downloads

Published

2019-02-16

Issue

Section

VOL 17, NO 1 (2017): JURNAL PENELITIAN SAINTIKA