KAJIAN AKTIFITAS IMMUNOMODULATOR EKSTRAK DAUN BANGUN BANGUN (Coleus amboinicus L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergivus L.)
Keywords:
Bangunbangun, total leukosii. IgG,Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana keterlibatanelestrak air daun bangun-bangun (Coleus amboinicus Lour) dalammenstimulir tubuh untuk meningkatkan imunitas terhadap antigen spesifik.Penelitian ini mengkaji tentang jumlah total leukosit IgG dan gambaranHistologi limpa. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL). Dosis ekstrak air daun bangunbangun (EADB) terdiri dari 3 taraf yaitu 0.0, 19.0, dan 31,5 gr /kg BB. Digunakan duapuluh empat ekor tikus putih (Rattus norvegicus) umur 2,5 - 3 bulan denganberat badan rata-rata 140-200 gram. Kelompok A sebagai plasebo diberiaquadest 19,0 g/Kg BB per oral tiap hari. Kelompok B dan C diberi ekstrak air daun bangun-bangun 15% dengan dosis 19,0 dan 31,5g/kg BB, kelornpokD dan E diberi ekstrak air daun bangun-bangun 15% dengan dosis 19,0 dan 31,5g/kg BB ditambah DPT, sedang kelompok F diberi aquadest 19,0 g/KgBB tiap hari dan DPT. Masa pemberian perlakuan adalah 30 hari. Selama pemeliharaan dan perlakuan diberi makan dan minum ad libitum. Pada harike 31, dilakukan dekapitasi leher untuk mengambil darah bagi analisis TLC,IgG, dan histopatologi limfa. Analisis TLC, dilakukan dengan menggunakanalat ABX 70, uji spesifitas IgG secara kuantitatif dengan metode enzym liked immunosorbent assay ( ELISA) menggunakan IgG Kit ( Sigma), sedangpreparat histologi dilakukan dengan pewarnaan hematoksilin-eosin.Antigen yang diberikan adalah vaksin DPT. Suntikan DPT ini dilakukansatu dan dua minggu sebelum pengambilan darah. Hasil penelitianmenunjukkan Ekstrak air daun bangunbangun meningkatkan jumlah totalleukosit pada tikus secara sangat signifikan (a< 0.01). Kadar IgG pada tikusyang diberi Ekstrak air daun bangunbangun lebih tinggi dibandingkandengan kontrol (a < 0.05). Gambaran histologi organ limfa pada tikus yang diberi ekstrak daun bangunbangun semuanya dalam keadaan normal, akantetapi limpa tikus yang diberi DPT tanpa ekstrak mengalami pelebarandalam ukuran follikel.References
Alvin, M.J., Ibrahim, S., Janardhanan. 2005.
Modullatory effect of Plectranthus amboinicus
Lour On ethylene glycol-induced
nephrolithiasis in rats. Indian Journal
Pharmacol. Vol 37, Issue 1: 37-45 [2] Baricevic Dea and Tomaz Bartol. 2002. The
Biological/ Pharmacological activity of the
Origanum Genus. Pharmacology.
Carlo, G., Mascolo, N., Izzo Angelo and
Francesco Capasso., (1999), Life Science
Flavonoids : Old and New Aspects of A Class of
Natural Therapeutic Drugs: 65(4):337-353
Depkes RI. 1972. Farmakope Indonesia. Ed. II.
Jakarta : Lembaga Farmasi Nasional Dewi, P.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Lidah Buaya
€Aloe Vera) Terhadap Proliferasi Limfosit "'Pada
Mencit Balb/C Yang Diinfeksi Salmonella
Typhimurium. Semarang : UNDIP
Gabhe, S.Y., Tathe, P.A., and T.A. Khan. 2006.
Evaluation of the Immunomodulatory activity
of the methanol extract of Ficus benghalensis
roots in rats. Issue 4: 271 - 275. Diakses tanggal
Maret 2013
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Ed. 9.Jakarta. ECG Fakutas
Kedokteran.
Khumar, S., Gupta, P., Sharma, S. and D. Kumar.
A riview on immunostimulatory plants
Journal of Chinese Integrative medicine. Vol. 9,
No. 2; 117- 128
. Lee, et all., 2010. Flavonoid, Phenol and
Polysacharide contens of Echinaceae purpurea L
and its Immunostimulant Capacity In Vitro.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Melva Silitonga, Pasar Maulim Silitonga

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.