Perempuan dan Keluguan Dalam Cerpen œBunga Layu di Bandar Baru Karya Yulhasni Melalui Kajian Feminisme
DOI:
https://doi.org/10.24114/kjb.v10i1.23959Abstract
Teori feminis menjelaskan bahwa tuntutan perempuan bukan terhadap persamaan biologis tetapi lebih kepada kesadaran kultural yang selalu memarginalkan perempuan dapat diubah sehingga terbentuk keseimbangan yang dinamis karena perempuan selalu dianggap sebagai makhluk yang lemah dan mudah terpengaruh akibat sifat keluguannya yang berdampak negatif untuk diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat merumuskan masalah yaitu bagaimana sifat perempuan bisa menyebabkan dampak negatif pada kehidupan perempuan dalam Cerpen Bunga Layu di Bandar Baru Karya Yulhasni melalui Kajian Feminisme. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif. dapat disimpulkan bahwa Keluguan dan Perempuan dalam Cerpen œBunga Layu di Bandar Baru Karya Yulhasni melalui kajian feminisme sangat terlihat jelas. Karena, tidak ada dialog tokoh Nining dalam cerpen ini dan tokoh Nining dalam cerpen ini hanya diwakili dengan sikap dari setiap dialog yang dikatakan oleh tokoh lain.Tokoh Nining benar adalah seorang perempuan yang memiliki sifat keluguan yang sangat besar. Karena, tokoh Nining tidak pernah bertanya satu kalimat pun sehingga pada akhirnya tokoh Nining harus menerima konsekuensi dari sikapnya. Penulis mengambil kesimpulan bahwa sikap keluguan tokoh Nining dilatar belakangi oleh status pendidikan tokoh Nining yang rendah, sehingga menjadikan tokoh Nining seorang peempuan yang tidak berani dalam bertindak atau berkata apapun pada orang yang baru dikenal. Kata Kunci: Feminisme, Cerpen, KelugDownloads
Published
2021-03-22
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2021 Anggi Damora Sari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.