KESANTUNAN BERBAHASAAHOK PADA DEBAT PILKADA RESMI DKI JAKARTA 2017 (KAJIAN PRAGMATIK)

Authors

  • Shinta Situngkir Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Hendra Kurnia Pulungan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.24114/kjb.v7i2.10844

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud tindak tutur, danstrategi kesantunan berbahasa Ahok yang dikaji melalui tuturannya padadebat pilkada resmi DKI Jakarta 2017. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian deskriptif kualitatif dengan menguraikan dan menyajikan datadata yang diperoleh secara faktual dan akurat. Teknik pengumpulan datadalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap, dandengan mentranskrip video debat yang diunduh dari youtube. Hasilpenelitian, menunjukkan bahwa wujud tindak tutur ilokusi asertif denganmakna menyatakan dan melaporkan lebih banyak digunakan oleh Ahok, halini terjadi karena Ahok cenderung memaparkan serta melaporkan hasilkinerjanya semasa menjabat sebagai Gubernur.kemudian kesantunanberbahasa Ahok pada debat Pikada terdapat strategi kesantunan positif,yang berarti meminimalkan jarak dan strategi kesantunan negatif yangberarti menciptakan jarak, teori kesantunan tersebut dikembangkan olehBrown dan Levinson. Berdasarkan hasil analisis, penggunaan strategikesantunan positif lebih banyak ditemukan dalam tuturan Ahok, hal tersebutdiakibatkan oleh tujuan Ahok mengikuti debat resmi tersebut, yaknimeminimalkan jarak terhadap masyarakat DKI Jakarta, sehingga Ahoksebagai penutur semakin mendapatkan perhatian serta dukungan darimasyarakat DKI Jakarta.Kata Kunci:ilokusi, strategi kesantunan, pragmatik.

Downloads

Published

2018-10-03

Issue

Section

Articles