Penguatan Semangat Nasionalisme di Daerah Perbatasan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kearifan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8379Keywords:
Kearifan Lokal, Nasionalisme, Pendidikan KewarganegaraanAbstract
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang beberapa wilayah negaranya berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga sehingga warga negara dituntut untuk memiliki loyalitas demi menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Di tengah semarak perkembangan teknologi yang terus bergerak maju sangat dikawatirkan akan menimbulkan kecenderungan yang bisa memudarkan semangat nasionalisme terutama di daerah perbatasan yang notabene memiliki potensi untuk berinterakasi langsung dengan negara tetangga. Agar penguatan semangat nasionalisme dapat tercapai, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap nasionalis peserta didik. Salah satu upaya yang digunakan untuk menguatkan semangat nasionalisme adalah melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berbasis kearifan lokal. Ini bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berpikir kritis, berpartisipasi aktif, bertindak secara cerdas, dan bertanggung jawab dengan mengintegrasikan nilai-nilai positif yang ada disekitar guna membendung pengaruh negatif yang dapat melunturkan semangat nasionalisme. Nilai-nilai kearifan lokal memiliki peran penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Metode penulisan artikel ini menggunakkan metode library research dengan didukung oleh hasil penelitian yang relevan.References
Arif, M. (2015). Islam, Kearifan Lokal dan Kontekstualisasi Pendidikan. Al-Tahrir. 15 (1). 67-90.
Hadiwijoyo, S. S. (2008). Batas wilayah negara Indonesia; dimensi permasalahan dan strategi penanganan. Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Hamidi, J. & Lutfi, M. (2010). Civic education; antara realitas politik dan implementasi hukumnya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusumawardani, A. & Faturochman. (2004). Nasionalisme. Buletin Psikologi. 12 (2), 61-72.
Latief, Y. (2015). Dalam buku Nilai Keindonesiaan. Disampaikan dalam diskusi panel serial ke-2 pada 5 September 2015. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Madu, L., Nugraha, A., Loy, N., & Fauzan. (2010). Mengelola perbatasan Indonesia di dunia tanpa batas: isu, permasalahan dan pilihan kebijakan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Maelisa, S. H. (2008). Pengembangan kajian kearifan lokal dalam pendidikan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kapata Arkeologi Edisi Khusus. Balai Arkeologi Ambon. 46-58.
Media Indonesia. (6 Januari 2011). Asal usul tarian likurai. Hal. 9
Muta™ali, L., Marwasta, D., & Christanto, J. (2014). Pengelolaan wilayah perbatasan NKRI. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.
Perangin-angin, R.B.B., (2017). Pengembangan Pembelajaran PPKn Berbasis Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Kompetensi Civic Skill Mahasiswa Jurusan PPKn UNIMED, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 9 (2): 151-160
Rangkuti, Z. (2010). Pengelolaan perbatasan ditinjau dari sisi sosial, ekonomi, dan ekologi. Jurnal Diplomasi. 2(4). 1-19.
Saptomo, A. (2010). Hukum dan kearifan lokal. Jakarta: PT Grasindo
Sartini, S. (2004). Menggali kearifan lokal nusantara: sebuah kajian filsafat. Jurnal Filsafat. 37(2). 111-120.
Shoban, S. R., Jati, R. W., Andriana, N., Noor, F., & Adam, A. W. (2017). Relasi nasionalisme dan globalisasi kontemporer; sebuah kajian konseptual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunarso, Sartono, K. E., Dwikusrahmadi, S., Sutarini, Y. Ch. N. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press.
Suryono, H. (2008). Konfigurasi indentitas nasional, nasionalisme dalam era globalisasi suatu harapan dan tantangan. MIIPS. 7(2). 157-163.
Tilaar, A. R. (2003). Kekuasaan dan pendidikan. Magelang: Indonesia Tera.
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.