Keterlibatan Warga Negara (Civic Engagement) dalam Penguatan Karakter Peduli Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8354Keywords:
Keterlibatan Kewarganegaraan, Karakter, Peduli Lingkungan.Abstract
Pembahasan artikel ini bertujuan untuk menggali secara mendalam tentang keterlibatan warga negara dalam memperkuat karakter peduli lingkungan. Keterlibatan warga negara mengacu pada cara warga berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat untuk memperbaiki kondisi orang lain atau untuk membantu membentuk masa depan masyarakat. Penulisan artikel ini didukung oleh studi kepustakaan dan jurnal penelitian yang relevan dalam bentuk jurnal nasional dan jurnal internasional. Gerakan untuk memperbaiki lingkungan masyarakat yang lebih efektif haruslah didukung dalam hal pendidikan yang mengembangkan masyarakat bertanggung jawab, kreatif dan berpengetahuan luas. Keterlibatan warga negara menjadi penting untuk berkontribusi dalam sebuah komunitas yang bergerak untuk mengelola dan melestarikan lingkungan seperti strategi pengembangan Yayasan Mangrove Center. Kegiatan relawan atau aktifis masyarakat terkait kepedulian lingkungan diharapkan terciptanya rasa peduli lingkungan, memiliki sikap kritis, bisa menjadi inspirasi untuk membangun gerakan-gerakan kepedulian lingkungan melalui sikap dan perbuatan. Keterlibatan warga negara ini diharapkan bisa memperkuat karakter lingkungan peduli dengan mengidentifikasi dan membandingkan suatu kegiatan guna memperbaiki, mengurangi limbah dan kerusakan pada lingkungan hidup.References
Adler, R.P. & Goggin, J. (2005). What Do We Mean By œCivic Engagement?. Journal of Transformative Education. 3, (3): 236-253.
Asshiddiqie, J. (2009). Green Constitution Nuansa Hijau Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonisia Tahun 1945. Jakarta: Rajawali Pers.
Berkowitz, A.R. Ford, M.E. & Brewer, C.A. (2005). A Framework for Integrating Ecological Literacy, Civics Literacy and Environmental Citizenship in Environmental Education. Dalam E.A. Johnson dan M.J. Mappin (Eds.), Environmental Educationand Advocacy: Perspectives of Ecology andEducation (hal. 227“266). Cambridge: Cambridge University Press.
Damanik, F.H.S. (2014). Hakikat Pancasila dalam Membentuk Karakter Kebangsaan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6 (2): 49-60.
Damanik, M Ridha S dan Deny S. (2016), Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Karakter pada Ranah Keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8 (2) (2016): 88-94
Dobson, A. (2007). Environmental citizenship: Towards sustainable Development, Jurnal Sustainable Development. 15, 276“285.
Doolittle, A. & Anna, C.F. (2013). Civic Engagement Scale: A Validation Study, Jurnal SAGE Open. 1“7.
Dunlap, R.E. et.al. (2000). Measuring endorsement of the new ecological paradigm: A revised NEP scale. Journal of Social Issues. 56, (3): 425-442.
Gunawati, D. (2012). Meranap Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam Konfigurasi Pendidikan Kewarganegaraan, Jurnal PKn progresif. 7, (2): 140-151.
Hilson, C. (2017). Republican ecological citizenship in the 2015 papal Encyclical on the environment and climate change, Jurnal Critical review of international social and political philosophy. 1-13.
Jacoby, B. & Associates. (2009). Civic Engagement in Higer Education: Concepts and Practices. United States: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Jagers, S.C. Martinsson, J. & Matti, S. (2013). Ecological citizenship: a driver of pro-environmental behaviour?, Jurnal Environmental Politics. 23 (3): 434“453.
Kelly, J.R. & Abel, T.D. (2012). Fostering Ecological Citizenship: The Case of Environmental Service-Learning in Costa Rica", International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning,. 6 (2): Article 16.
Lickona, T. (1991). Educating for character. New York: Bantam Books.
Naim, N. (2012). Charakter Buiding Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Jakarta: ArRuss Media.
Nurmayanti, I. & Harmanto. (2017). Strategi yayasan mangrove center tuban dalam mengembangkan ecological citizenship pada masyarakat tuban. Jurnal kajian moral dan kewarganegaraan. 5, (2): 83-97.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Samani, M., dkk. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Setiawan, D. (2014). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Karakter melalui Penerapan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6 (2): 61-72.
Syahri, M. (2013). Bentuk“bentuk partisipasi warga negara dalam pelestarian lingkungan hidup berdasarkan konsep green moral di Kabupaten Blitar. 119-134.
Syaifullah. (2015). Pemberdayaan Generasi Muda Sebagai Dasar Filosofis Dari Keterlibatan Warganegara (Civic Engagement): Tinjauan Tentang Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dalam œPenguatan Komitmen Komunitas Akademik dalam Memperkokoh Jatidiri PKn, (Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Wolf, J. Brown, K. & Conway, D. (2009). Ecological citizenship and climate change: perceptions and practice, Jurnal Environmental Politics, 18 (4): 503-521.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.