Agihan Daerah Rawan Longsor Lahan di Sebagian Wilayah Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
DOI:
https://doi.org/10.24114/jupiis.v9i1.6460Keywords:
Agihan, Daerah Rawan Longsor LahanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik longsor lahan, mengetahui faktor dominan yang menyebabkan terjadinya longsor lahan dan memetakan sebaran daerah rawan longsor lahan di sebagian wilayah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di enam kecamatan yaitu Kecamatan Dolat Rayat, Berastagi, Merdeka, Kabanjahe, Simpang Empat, dan Naman Teran. Populasi dalam penelitian ini adalah keenam kecamatan dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan peta kemiringan lereng. Data kemudian diolah berdasarkan pengharkatan dari tiap-tiap parameter yang telah diberikan skor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan dokumentasi dengan teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik longsor lahan pada daerah penelitian ada dua jenis yaitu jenis longsoran rotasi dan longsoran translasi.Faktor dominan penyebab terjadinya longsor lahan di daerah penelitian adalah faktor kemiringan lereng. Agihan daerah rawan longsor lahan pada daerah penelitian terbagi dalam tiga tingkatan kerawanan longsor lahan yaitu ringan, yaitu berada pada enam kecamatan dengan luas 3462,6 Ha, daerah rawan longsor sedang yaitu berada pada keenam kecamatan dengan luas 24.300,4 Ha dan kelas berat berada pada keenam kecamatan daerah penelitian dengan luas lahan yaitu 209,8 Ha, dimana terlihat bahwa yang dominan adalah tingkat rawan longsor lahan sedang.References
Anonim, 2007. Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB). Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia edisi II. Jakarta. Direktorat Mitigasi, Lakhar BAKORNAS PB. Diakses pada tanggal 4 Maret 2014 jam 15.35 wib.
Anonim, Abstrak Pemelitian Hibah Unggulan Perguruan Tinggi Tahun 2012. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Universitas Hasanuddin.
Anwar, A. 2012. Pemetaan Daerah Rawan Longsor Di Lahan Pertanian Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai. Skripsi(tidak diterbitkan). Makasar: Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Arif, M. 2013. Studi KERENTANAN LONGSOR DI KECAMATAN Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang. skripsi (tidak diterbitkan). Medan. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press.
Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
BAKORNAS PB. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia. Jakarta. Direktorat mitigasi.
Effendi, A. D. 2008.Identifikasi Kejadian Longsor Dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya Di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Skripsi (tidak ditrbitkan). Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Gunadi, S.dkk. 2004. Tingkat Bahaya Longsor Di Kecamatan Samigaluh Dan Daerah Sekitarnya, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Makalah Kongres MKTI ke V Dan Seminar Nasional Degradasi Hutan Dan Lahan. Yogyakarta: Pasca Sarjana UGM, 10-11 Desember 2004.
Hardiyatmo, H. C. 2012. Longsor Lahan Dan Erosi Kejadian Dan Penanganan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
http://www.karokab.go.id. Diakses pada 30 Januari 2014.
Imran.A.M, dkk. 2012. Tingkat Kerentanan Longsoran Pada Ruas Jalan Poros Malino“Sinjai Berdasarkan Aspek Geologi. Abstrak Penelitian Hibah Unggulan Perguruan Tinggi Tahun 2012. Diakses Pada Tanggal 6 Maret 2014 jam 17.31 wib.
Izhom, M. B.2012. Kerentanan Wilayah Longsor Lahan Di Daerah Aliran Ci Citatih Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi (tidak diterbitkan).Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.
Mayangsunda, K. Dkk. 2011. Analisis Bahaya Gerakan Tanah. Laporan Studi (tidak diterbitkan). Bandung: ITB.
Nurjanah, Dkk. 2012. Maajemen Bencana. Badung. Penerbit Alfabeta
Penelitihukum.org/tag/pengertian_rawan_bencana/. Diakses tanggal 5 Maret 2014 jam 17.08 wib
Priyono, K. D, dkk. 2006. Analisis Tingkat Bahaya Longsor Tanah Di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Forum Geografi, vol. 20, no.2.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. www. Vsi.esdm.go.id. diakses pada 3 April 2014.
Risdianto, dkk. 2012. Analisis Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Di Kecamatan Pekucen Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. Semarang:UNDIP, 11 September
Sarah. D, M. R. D. 2012. Investigasi Geologi Teknik pada Gerakan Tanah Lambat di Desa Jahiyang, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Indonesian Journal of Geology, Vol. 7 No. 1 March 2012: 27-38. Diakses pada tanggal 6 Maret 2014 jam 18:46 wib.
Soedarmo, G.D., Dkk. 1997. Mekanika Tanah 2. Yogyakarta. Penerbit Kanisius
Suranto, J. P. 2008. Kajian Pemanfaatan Lahan Pada Daerah Rawan Bencana Longsor Lahan Di Gununglurah, Cilogok, Banyumas.Tesis.(tidak diterbitkan). Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.