Media Pembelajaran Hidden Curriculum terhadap Pendidikan Anti Korupsi

Authors

DOI:

https://doi.org/10.24114/jupiis.v12i2.17924

Keywords:

Hidden curriculum, Education, Corruption.

Abstract

The purpose of this study is to find out about the role of hidden curriculum learning media regarding the anticorruption education. The problem is focused on the level of undergraduate student™s interest in prevention and eradication of corruption in Indonesia through anticorruption hidden curriculum taught at college. Datas are collected by interview with final semester undergraduate students as the sample, observation, and documentation technique to be analyzed qualitatively. The result of this study shows that hidden curriculum as learning media regarding anticorruption education is taught and responded differently by each students. It is concluded that most students are interested in the corruption problem and support the efforts to eradicate corruption. The obstacle is the lack of student ability to organize regarding to prevent and eradicate corruption. 

Author Biographies

Dian Indriana Hapsari, Unversitas Dian Nuswantoro

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

St. Dwiarso Utomo, Unversitas Dian Nuswantoro

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Entot Suhartono, Unversitas Dian Nuswantoro

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

References

Dzulfaroh, A. N. (2020). Selain Jiwasraya, Berikut Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia. Kompas.com. Retrieved from https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/17/070300165/selain-jiwasraya-berikut-kasus-korupsi-terbesar-di-indonesia?page=all

Harahap, H. M. (2009). Ayat-Ayat Korupsi. Yogyakarta: Gama Media.

Hidayat, R. (2011). Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press.

Hudiarini, S. (2017). Penyertaan Etika bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia Pendidikan Tinggi. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2(1), 1“13.

Imran, H. A. (2017). Peran Sampling dan Distribusi Data dalam Penelitian Komunikasi Pendekatan Kuantitatif. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 21(1), 111“126.

Karsona, A. M. (2013). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.

Klitgaard, R. (2001). Membasmi Korupsi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Muttaqin, L., & Susanto, M. E. (2018). Mengkaji Serangan Balik Koruptor terhadap KPK dan Strategi Menghadapinya. Integritas, 4(1), 101“144.

Nasbi, I. (2017). Manajemen Kurikulum: Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal Idaarah, 1(2), 318“330.

Patilima, H. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Samidan, P. M. (2011). Peranan Hakim dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Medan: Pustaka Press Bangsa.

Setiadi, W. (2018). Korupsi di Indonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi). Jurnal Legislasi Indonesia, 15(3), 249“262.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Verawaty, Puspanita, I., & Sularti, E. (2019). Pengaruh BPK, Karakteristik Pemerintah dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah Daerah di Indonesia. MBIA, 18(2), 79“99.

Yahya, M. S. (2013). Hidden Curriculum pada Sistem Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto Tahun 2013. Jurnal Kependidikan, 1(1), 123“149.

Published

2020-10-19