Ketidakadilan Budaya Patriarkhi terhadap Perempuan di Nias

Authors

  • Yurulina Gulo Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/jupiis.v11i1.12305

Keywords:

Nias, Gender, Culture, Female, Patriarch.

Abstract

The writing of this journal aims to give a new view of how a woman who in Ono Niha mythology has very high respect, but in reality the woman in Nias is the object of injustice in the culture of Patriarchy that has been formed for a long time in Nias. In this journal, using a descriptive-analytical approach with a qualitative approach. The qualitative approach emphasizes the accuracy of data, it will use an inductive approach, which means that data will be collected, approached, and abstracted through interviews, literature and field observations. Thus the authors obtain data that in Nias, women experienced oppression in a real patriarchal culture because of the social construction that made it number two and regarded as weak and low based on the nature of the natural label. The oppression experienced by women in society socially, politically and religiously. The basis of the injustice in society in various fields is rooted in the culture of patriarchy where men assume that women belong to their property, servants and complementaries.

Author Biography

Yurulina Gulo, Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

References

Azis, A. (2007). Feminisme Profetik, Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Beauvoir, S, (1989), Second Sex: Women Life Today, Vintage: New York.

Shih, F.L (2013). Soiologi Agama (terjemahan), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daulay, H. (2007). Perempuan dalam Kemelut Gender. Medan: USU Press.

Endah, M, (2012) Budaya Patriarkhi Rugikan Perempuan, https://gudeg.net/read/4202/budaya patriarkhi rugikan-perempuan.html, di akses, 12 Oktober, 2018.

Fakih, M, (2005). Analisis Gender Transformasi Sosial, Yogyakarta: INSIST Press.

Nina, J, (2012). Perempuan Nuaulu Tradisionalisme dan Kultur Patriarkhi, Jakarta: IKAPI.

Girsang, R.F. (2014). Nias dalam Perspektif Gender, Gunungsitoli: Caritas Keuskupan.

Gulo, P, (2015) BÕWÕ dalam Perkawinan adat Õri Moro,õ Nias Barat, Bandung: Unpar Press.

Harefa, B, (2017). Peradilan Adat Nias dan Keadilan Restoratif, UGM Yogyakarta: Jurnal Komunikasi Hukum Universitas, Vol 3, 1, 40-49

Lehman, E.L. (1998). Theory of Point Estimation second Edition. New York: Ithaca.

Lindsey, L.L (1990). Gender Roles: a Sosiological Perspective, New Jesley: Pretitice Hall.

Koentjaraningrat, (1975). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: djambatan.

M. Pis, H. (1993). Sex an Gender: an Introduction, London: Mayfield publishing Company.

McFague, S. (1982). Metaphorical Theology, American: Fortress Pres.

Malau, W. (2014). Pengarusutamaan Gender dalam Program Pembangunan. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 6 (2): 125-131

Munthe. H.M, & Hafi. B. (2018). Pemberdayaan Gender Pada Tokoh Adat untuk Mendukung Peran Perempuan dalam Pembangunan Desa. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 1 (2): 60-65.

Nina, J, (2012). Perempuan Nuaulu Tradisionalisme dan Kultur Patriarkhi, Jakarta: IKAPI.

Patrit, N, (2014). Jurnal Pengaruh Budaya Patriarkhi terhadap Partisipasi Perempuan dalam Pemilihan Legislatif di Nias. Medan: Universitas Sumatera Utara Faculty of Social and Political Science Departement of Political Science. Vol. 4, 2: 72-82

Ndruru, E. (2017). Perempuan Dan Adat Perkawinan (Studi Tentang Marginalisasi Perempuan Dalam Jujuran Adat Istiadat Perkawinan Di Nias), Jurnal Community, Vol. 3, 1, 50-58

Nugroho, R. (2011). Gender Strategis Pengarus Utamaan di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ollenburger, J.C. & Helen A.M, (2002). Sosiologi Wanita, Jakarta: Rineka Cipta.

Parsons, T. (1959). The School Class as a Social System, American: Harvard.

Pateman, C, (1988). The Sexual Contract, Work Press.

Puspitawati, H, (2013). Konsep, Teori Dan Analisis Gender (Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia- Institut Pertanian Bogor). Bogor: PT IPB Press.

Ritzer, G. (1996) Modern Sosiology Teory, New york: Themcgraw-hin Companies.

Salim, A, (2001) Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: dari Denzin Guba dan Penerapannya Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syamsuddin, M.M. (2006) Pergeseran Paradigmatik Problem Pikiran-Tubuh Dalam Perdebatan Filosofis, Jurnal Filsafat Vol 16, 291-298

Siregar, H, (1999) Menuju Dunia baru, Jakarta: BPK-Gunung Mulia.

Sonjaya, J.A. (2008). Melacak Batu Menguat Mitos, Yogyakarta: Kanisius.

Suseno, F.M. (2000). Pemikiran KARLMAX, Jakarta: Gramedia.

Sustryani, S.H. (2009). Gender dan Politik, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Telambanua, T. & Humel, U. (2002). Salib dan Adu, Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Telaumbanua, E.G.N. (2017). Antara œNias Pulau Impian dan œPulau Sejuta Budaya, https://kabarnias.com/sudut-pandang/opini-warga/antara-nias-pulau-impian-dan-pulau-sejuta-budaya-8374, Diakses: Selasa, 18 Oktober, 2018.

Telaumbanua, A.A. (2006), Bowo Wangowalu (Emas Jujuran dalam perkawinan pada Masyarakat Nias), FISIP USU: Jurnal Kerabat Vol. 1, 16-18.

Turner, B.S. (ed) (2013). Sosiologi Agama, (terj), Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Walby, S, (2014). Teorisasi Patriarkhi (terjemahan), Yogyakarta: Jalasutra.

Wati, R, (2002), Perempuan-perempuan dalam Alkitab, Peran, Partisipasi dan Perjuangan Jakarta: BPK Gunung-Mulia.

Wijaya, K, (2010). Legitimasi Kekuasaan pada budaya Nias, Jakarta: Obor Indonesia.

Yesyca, M, Dkk. (2018). Pemetaan kekerasan antarpribadi terhadap perempuan di Kabupaten Nias tahun 2009-2016, UKI: Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 31, 1, 24-35

Downloads

Published

2019-06-18