VILLAGE FINANCIAL MANAGEMENT IN GAMPONG BLANG MAKMUR KUALA BATEE DISTRICT SOUTHWEST ACEH REGENCY
DOI:
https://doi.org/10.24114/jupiis.v15i2.48963Keywords:
Management, Finance, VillageAbstract
The birth of Law Number 6 of 2014 concerning Villages became a milestone in changing the paradigm about villages. The village is no longer an object but has become a subject of development and has the authority to manage its own finances. As a consequence of this authority, financing or finance is a very essential factor in supporting the implementation of village autonomy or gampong. The handover of authority to gampong raises great demands on financial management by the community against the Gampong Government. These demands must be responded to by making changes in gampong financial management. This study aims to determine how financial management in Gampong Blang Makmur, Kuala Batee District, based on Permendagri Number 20 of 2018 concerning Village Financial Management. With the research method carried out using a type of descriptive qualitative research that seeks to tell the solution of problems that occur now based on data in which there are efforts to describe, record, analyze and interpret conditions that are now occurring in other words descriptive research aims to obtain information about the current situation with data collection techniques in the form of interviews, ducumentation and observation. Gampong Blang Makmur's financial management has been carried out properly in accordance with the stages and principles in village financial management in accordance with the mandate of Permendagri Number 20 of 2018 concerning Village Financial Management. However, there are several shortcomings and weaknesses in the implementation at each stage, including: The determination of the Gampong Blang Makmur APBG is not in accordance with the established schedule; Inadequate apparatus human resources in gampong financial management, to delayed and untimely gampong financial management accountability reports. On the other hand, gampong financial management is not as autonomous as imagined, most of gampong's finances are guided to implement district priority programs.References
Afriansyah, M.A. (2020). Pengaruh Sistem Keuangan Desa dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa. Journal of Islamic Finance and Accounting, 3 (1), 67-82
Aljannah, S. (2017). Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Menunjang Pembangunan Desa di Kecamatan Tambusai utara Kabupaten Rokan Hulu. JOM Fekon, 4 (1), 813-827.
Anggara, S. (2003). Administrasi Keuangan Negara. Pustaka Setia.
Arif, M. (2007). Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa Dan Pengelolaan Kekayaan Desa. ReD Post Press.
Aswar. (2017). Implementasi Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Jurnal Katalogis, 5 (12), 99-107.
BPS 2015-2021. Jumlah Penduduk Miskin Menurut Wilayah. https://www.bps.go.id/indicator/23/183/1/jumlah-penduduk-miskin-menurut-wilayah.html [5 Februari 2023].
Herlianto, D. (2017). Manajemen Keuangan Desa, Berbasis Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Gosyen Publishing.
ICW. (2022). Kasus Korupsi Terbanyak Terjadi di Sektor Anggara Dana Desa pada 2021. databoks.katadata.co.id [5 Februari 2023].
Iznillah, M.L. (2018). Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa Di Kecamatan Bengkalis. Jurnal Akuntansi, 7 (1), 29-41.
Karimah. (2014). Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2 (4), 597-602.
Kurnianingrum. (2021). Petunjuk Teknis Operasional Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa. Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa Kemendagri.
Mardiasmo. (2009). Akuntabilitas Sektor Publik. Penerbit Andi.
Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Raharjo, M.M. (2021). Pengelolaan keuangan desa dan aset desa. Bumi Aksara.
Nawawi, H. (2003). Manajemen Sumberdaya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. UGM Press.
Rahmawat, (2021). Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Mulya Subur Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik Universitas Negeri Padang, 3 (3), 189-202.
Ramly. M. (2017). Implementasi Kebijakan Dana Desa Dalam Pengelolaan Dan Peningkatan Potensi Desa (Studi Kasus Kec Kuala Kabupaten Nagan Raya). Prosiding Seminar Nasional II Universitas Serambi Mekah (USM) 2017 Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, 1 (Oktober 2017), 379-392.
Sinurat, R.A. (2019). Kemampuan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa, Studi Kasus Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Dapertemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Soleh, C & Rochmansjah, H. (2015). Pengelolaan Keuangan Desa. Fokusmedia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Wasistiono, S. (2006). Memahami Tugas Pembantuan. Fokus Media.
Wijaya & Roni. (2019). Tentang Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 13 (2), 165-184
Wijaya, E & Firmansyah, M.R. (2019). Praktik Pengelolaan Keuangan Desa Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhinya (Practice of Village Fund Management and Its Affecting Factors). JIKH, 13 (2), 65 “ 184.
Yuliansayah. (2016). Akuntansi Desa. Salemba Empat.
Zulaifah, I.A & Marwata. (2020). Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Kasus pada Desa Jlumpang, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang). Jurnal Akuntansi dan Pajak, 21 (1), 130-141
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.