Analisis Tingkat kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga kesehatan Pasca Pandemi Covid-19

Authors

  • Cikal Restu Alamsyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia
  • Tite Juliantine Universitas Pendidikan Indonesia
  • Yudy Hendrayana Universitas Pendidikan Indonesia
  • Yudy Hendrayana Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/jpor.v9i2.54577

Keywords:

Berpikir kritis, Pendidikan Jasmani, Pasca Pandemi Covid-19

Abstract

Pembelajaran Penjas memiliki peran penting dalam pengembangan siswa secara holistik, termasuk kemampuan berfikir kritis. Berfikir kritis merupakan kemampuan berpikir reflektif, analitis, yang penting dalam memecahkan masalah, membuat keputusan yang informan, serta mengembangkan pemahaman yang mendalam. Dalam konteks pembelajaran Penjas, siswa perlu mengaplikasikan berfikir kritis untuk memahami prinsip-prinsip kebugaran fisik, memecahkan masalah taktis dalam olahraga, dan mengambil keputusan terkait Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kemampuan berpikir kritis pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Pasca Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, sampel penelitian terdiri dari 101 siswa dari SMP Negeri 1 Cihaurbeuti denggan menggunakan Teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah California Critical Thinking Disposition Inventory (CCTDI) yang di kembangkan oleh Philosophy Association dalam Delphi Project. Terdiri 33 item untuk mengukur berbagai aspek berfikir kritis, data yang di peroleh di analisis menggunakan teknik statistik deskriptif, dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa mayoritas siswa (68.32%) berada pada interval "Sedang" dalam tingkat berfikir kritis. Sebanyak 18 siswa (17.82%) berada pada interval "Tinggi", dan 10 siswa (9.90%) berada pada interval "Sangat tinggi". Tidak ada siswa yang berada pada interval "Rendah". Terdapat juga beberapa siswa (3.96%) yang berada pada interval "Sangat Rendah". Mayoritas siswa SMP Negeri 1 Cihaurbeuti berada pada tingkat berfikir kritis yang sedang.

References

Aryanti, S., Victorian, A. R., & Yusfi, H. (2018). Pengembangan Teknik Pembelajaran Servis Forehand Bulutangkis Bagi Siswa Putra Sekolah Menengah Atas. Sebatik, 22(2), 181“ 187. https://doi.org/10.46984/sebatik.v22i2.325

Azwar, S. (1996). Tes prestasi : fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar / Saifuddin Azwar.

Juliantine, T. (2009). Implementasi Model Inkuiri dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia, 1“17.

http://103.23.244.11/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196807071992032TITE_JULIANTINE/21.__MAKALAH_SEMINAR_IMPLEMENTASI_MODEL_INK

UIRIx.pdf

Abuhassna, H., & Yahaya, N. (2018). Students™ utilization of distance learning through an interventional online module based on moore transactional distance theory. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14(7), 3043“3052. https://doi.org/10.29333/ejmste/91606

Afandi, A. (2021). Pentingnya Disposisi Berpikir Kritis Di Era Disrupsi Informasi : July.

Kurniawan, N. A., Hidayah, N., & Rahman, D. H. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 6(3), 334. https://doi.org/10.17977/jptpp.v6i3.14579

Solikhin, M., & Fauziah, A. N. M. (2021). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp Pada Pelajaran Ipa SaatPembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19. Pensa E-Jurnal : Pendidikan Sains, 9(2), 188“192. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/index

Downloads

Published

2023-12-15