Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat
DOI:
https://doi.org/10.24114/jpkm.v20i75.4821Abstract
Kegiatan IbM Kelompok Tani Jagung dan Coklat ini bertujuan 1) memberi solusi kepada mitran Kelompok Tani Jagung Sejahtera dan Kelompok Tani Coklat Saroha untuk mengatasi kekuranganpupuk organik dengan memanfaatkan limbah tanaman jagung dan coklat yang cukup melimpahn dalam usaha meningkatkan produktivitas tanaman dan mensukseskan program pertanianorganik, 2) membuka peluang membuka usaha baru pupuk organik. Target khusus yang ingin dicapai adalah publikasi jurnal, laporan kegiatan, aspek produksi dan manajemen. Luaran kegiatan adalah produk pupuk organik limbah tanaman jagung dan coklat berkualitas (fisik dan kandungan unsur hara), desain alat perajang mekanik limbah pertanian dan rencana bisnis sederhana pupuk organik. Metode yang diterapkan adalah penyuluhan, rancang alat perajang mekanik limbah organik, pelatihan dan peraktek produksi serta penyuluhan perencanaan bisnis sederhana pupuk organik. Kegiatan melibatkan tiga orang dosen dan dua mahasiswa. Mitra kegiatan adalah kelompok tani jagung Sejahtera dan kelompok tani coklat Saroha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 80 % kelompok tani kedua mitra mampu mengolah pupuk organik dari limbah kulit coklat dan limbah batang serta daun jagung dalam waktu 10 hari. Kualitas tekstur pupuk organic baik yaitu tidak berbau, tidak berair, gembur, tidak panas dan warnanya hitam. Kualitas unsur hara .masing-masing pupuk limbah jagung, coklat dan campuranlimbah jagung dan coklata dalah ratio C/N 8,4; 8,8 dan 9,0 yang sudah mendekati ratio C/N tanah, kadar KO 1,60 %; 1,52% dan 1,58% serta kadar P2O adalah 3,15%; 2,50% dan 3,00%. Hal ini menunjukkan bahwa zat organik limbah telah terurai menjadi unsur hara yang menyuburkan tanah dan mudah diserap 5 tanaman. Kelompok tani mitra mengembangkan pembuatan pupuk dengan menggunakan limbah tanaman/batang pisang yang ada di lokasi pada saat sebelum panen jagung. Kapasitas alat perajang mekanik yang digunakan dapat memotong 500 kg limbah pertanian/jam. Sebanyak 50% kelompok tani mitra berminat berwirausaha baru pupuk organik dan 50% lagi sementara hanya untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanamannya. Kelompok tani mitra ini memerlukan pembinaan lanjutan baik dalam penyempurnaan produksi, pengemasan maupun pemasaran produksinya.Published
2014-03-01
Issue
Section
Articles
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.