Dampak Stres Oksidatif Akibat Aktifitas Fisik Terhadap Siklus Menstruasi Atlet Wanita
DOI:
https://doi.org/10.24114/jpkm.v20i78.4678Abstract
Ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan pertahanan antioksidan yang dibentuk dalam tubuhmerupakan awal terjadinya stres oksidatif. Aktifitas fisikĀ konsumsi oksigen seluruh tubuh meningkatsampai 20 kali, sedangkan konsumsi oksigen pada serabut otot diperkirakan meningkat 100 kali lipat.Peningkatan konsumsi oksigen ini berakibat meningkatnya produksi radikal bebas yang dapatmenyebabkan kerusakan sel. Perempuan semakin aktif secara fisik beberapa dekade terakhir ini danketerlibatan mereka dalam berbagai bidang olahraga semakin meningkat. Hampir semua jenis dan cabangolahraga telah diikuti perempuan, baik olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi. Gangguan fungsireproduksi yang paling sering diamati dan diduga ada kaitannya dengan aktifitas olahraga antara lainadalah oligomenorrhoe, amenorrhoe, anovulasi dan gangguan pemendekan fase luteal.Aktifitas fisik dengan intensitas maksimal dan melelahkan, dapat menyebabkan berbagai jenis ganguanfungsi reproduksi pada perempuan. Besar kecilnya kerusakansel otot, tergantung pada intensitas latihan.Kerusakan sel otot dapat bertambah berat, jika terjadi ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebasyang dihasilkan pada saat aktifitas fisik intensitas tinggi dengan durasi lama, dengan sistem pertahananantioksidan dalam tubuh.Published
2014-12-01
Issue
Section
Articles
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.