SOSIALISASI, PENYADARAN DAN INTERNALISASI KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER PADA KELUARGA DIFABEL TUNANETRA DI LINGKUNGAN PERTUNI SUMATERA UTARA

Authors

  • Harmona Daulay Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara
  • T. Ilham Saladin Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara
  • Muba Simanihuruk Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara
  • Rahman Malik Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.24114/jpkm.v29i1.43852

Keywords:

Ketidakadilan Gender, Difabel, Tunanetra dan Pengarustamaan Gender

Abstract

Isu gender dan ketidakadilan gender masih mewarnai relasi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Berbagai ketidakadilan gender bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. Diskriminasi gender juga membuat relasi yang tidak seimbang. Isu diskriminasi juga secara umum terkadang dialami oleh difabel. Tidak terkecuali difabel tunanetra baik laki-laki maupun perempuan. Secara fakta perempuan difabel tunanetra mengalami bias gender yang lebih besar. Ketika penyandang difabel tunanetra mengalami diskriminasi secara sosial dan gender tentu itu kondisi diskriminasi berganda. Pengabdian masyarakat ini tertarik melihat isu gender yang terjadi pada kaum difabel tunanetra.  Dari diskusi awal dengan para difabel tunanetra tentang isu gender memperlihatkan mereka belum di berikan wawasan dan pendampingan yang relatif baik. Padahal dalam konteks kehidupan sosial sering terjadi ketidakadilan gender, bias gender dan konflik gender.  Diperlukan sosialisasi tentang pengertian konsep, teori dan ilustrasi praktek keadilan gender untuk pengetahuan dan internalisasi kepada kaum difabel tunanetra baik laki-laki maupun perempuan. Untuk itu pengabdian masyarakat ini dilakukan, dengan metode yang dilakukan adalah proses pendampingan masyarakat difabel melalui sosialisasi, penyadaran dan internalisasi kesetaraan dan keadilan Gender pada Keluarga Difabel Tunanetra di Lingkungan Pertuni Sumatera Utara. Sedangkan untuk rencana tidak lanjut dari pengabdian masyarakat ini meliputi : Melakukan sosialisasi dan pendampingan pada keluarga difabel untuk melihat internalisasi sensitivitas gender dalam praktek relasi gender, memasang plang pengabdian di lokasi pengabdian, melakukan evaluasi semua pelaksanaan pengabdian, melakukan evaluasi peta konstruksi gender yang ada di Pertuni Medan. Diharapkan dengan evaluasi peta konstruksi gender akan memberikan masukan kepada pihak terkait dalam kerangka pengarusutamaan (PUG) gender di dalam masyarakat khususnya difabel tuna netra.   

Downloads

Published

2023-03-01