PEMBERDAYAAN KADER ˜AISYIYAH KOTA BANDA ACEH DALAM INOVASI MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS PANGAN LOKAL
DOI:
https://doi.org/10.24114/jpkm.v28i4.41319Abstract
Prevalensi stunting di Provinsi Aceh tahun 2020 mengalami peningkatan 10,9% dibandingkan tahun 2019 yaitu 7%. Terjaminnya ketahanan pangan keluarga memerlukan perhatian dari seluruh masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan yaitu melibatkan tokoh atau organisasi masyarakat seperti organisasi ˜Aisyiyah dalam pemberian edukasi gizi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan kader ˜Aisyiyah Kota Banda Aceh dalam pembuatan inovasi olahan makanan tambahan berbasis pangan lokal untuk balita. Peserta yang terlibat dalam kegiatan pengabdian adalah kader berjumlah 22 orang. Metode pelaksanaan kegiatan antara lain kegiatan awal yaitu melakukan observasi pengetahuan kader tentang gizi seimbang bagi balita serta pre test untuk mengidentifikasi kemampuan dalam inovasi olahan makanan tambahan dengan membagikan kuesioner. Selanjutnya kegiatan inti berupa sosialisasi dan diskusi serta pengenalan macam-macam sajian inovasi olahan makanan tambahan berbasis pangan lokal seperti Pepes teri jantung pisang, Nugget tempe, Abon pepaya dan Puding lumut daun katuk, serta kegiatan akhir yaitu tindak lanjut berupa evaluasi proses kegiatan pengabdian. Hasil kegiatan menunjukkan respon positif dari Kader ˜Aisyiyah Kota Banda Aceh. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan 100% pemahaman kader setelah dilakukan pelaksanaan pendampingan dibandingkan sebelum pendampingan yaitu hanya 13,6%. Diharapkan kader ˜Aisyiyah Kota Banda Aceh dapat mengajarkan kreasi menu makanan tambahan berbasis pangan lokal di jadwal kelas ibu balita. Kata kunci: Pemberdayaan, Inovasi, Makanan Tambahan, Pangan LokalDownloads
Published
2022-12-17
Issue
Section
Articles
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.