PENERAPAN MEDIA SIMULASI PhET UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA FASE PENGUMPULAN DATA PERCOBAAN DAN MENGOLAH SERTA MERUMUSKAN SUATU PENJELASAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI SMA NEGERI 5 TAKENGON
DOI:
https://doi.org/10.22611/jpf.v4i1.2562Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan prosessains pada aspek skill dan kognitif dengan penerapan model pembelajaraninquiry training menggunakan media simulasi PhET. Metode penelitianyang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri daridua siklus dengan masing-masing siklus memiliki empat tahapan kegiatanyaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukandi SMA Negeri 5 Takengon kelas XI.IPA-1 yang terdiri dari 25 siswa padasemester genap tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah catatan lapangan, tes, observasi, dan angket. Dari hasilpenelitian diperoleh nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa (aspekskill) pada siklus I adalah 66,18 dengan ketuntasan klasikal 36% dan padasiklus II 77,77 dengan ketuntasan klasikal 92% dengan N-gain 47,81%(sedang). Nilai rata-rata keterampilan proses sains (aspek kognitif) siswapada siklus I adalah 61,87 dengan ketuntasan klasikal 48%, sedangkan padasiklus II 78,15 dan ketuntasan klasikal 88% dengan N-gain 69% (sedang).Hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran pada siklus I positif danpada siklus II sangat positif. Dengan demikian penerapan modelpembelajaran inquiry training menggunakan media simulasi PhET dapatmeningkatkan keterampilan proses sains (aspek skill dan kognitif).Kata kunci: keterampilan proses sains, inquiry training, simulasi PhETDownloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2015 Jurnal Pendidikan Fisika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan Fisika allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions. Jurnal Pendidikan Fisika CC-BY or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, Jurnal Pendidikan Fisika recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
Jurnal Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.