ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWTOON UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK
DOI:
https://doi.org/10.24114/jpf.v13i1.36804Keywords:
Media Pembelajaran, Powtoon, Berpikir Kreatif, Alat-Alat OptikAbstract
Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan analisis kebutuhan media pembelajaran berbasis powtoon untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada materi alat-alat optik. Jenis penelitian ini adalah penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan metode penelitian 3D (define, design, develop). Pada penelitian ini peneliti membatasi hanya sampai tahap define. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket analisis kebutuhan guru dan siswa yang terdiri dari 30 peserta didik dari kelas XI MIPA dan 4 guru fisika dari SMA Negeri 2 Kota Bengkulu dan SMA Negeri 9 Kota Bengkulu. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis angket kebutuhan dianalisis menggunakan skala pengukuran mengacu pada salah satu skala tertentu yaitu skala Guttman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa peserta didik membutuhkan media pembelajaran berbasis powtoon untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada materi alat-alat optik. Hal ini di dasarkan data yang diperoleh bahwa 100% peserta didik menjawab sangat setuju dan 100% guru menjawab sangat setuju diperlukannya pengembangan media pembelajaran berbasis powtoon untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif pada materi alat-alat optik.References
Anesia, Regita., Anggoro, B. S., & Gunawan, I. (2018). Pengembangan Media Komik Berbasis Android Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 01
Andrianti, Y., Susanti, R., & Hudaidah. (2016). Pengembangan Media Powtoon Berbasis Audiovisual pada Pembelajaran Sejarah. Jurnal Criksetra.
Anggriani, Y., Ahzan, S., Sukroyanti, B. A., Safitri, B. R. A., & Hidayat, S. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Swish Max 4 Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689“1699.
Ariyanto, R., Kantun, S., & Sukidin, S. (2018). Penggunaan Media Powtoon Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pelaku-Pelaku Ekonomi Dalam Sistem Perekonomian Indonesia. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(1), 122. https://doi.org/10.19184/jpe.v12i1.7622.
Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Basriyah, K., & Sulisworo, D. (2018). Pengembangan Video Animasi Berbasis Powtoon Untuk Model Pembelajaran Flipped Classroom Pada Materi Thermodinamika. Seminar Nasional Edusainstek, 152“156.
Chandra, A., Nasir, M., & Z, F. (2021). Powtoon Based Physics Learning Video Development on Straight Movement Materials for Class X SMA. Jurnal Geliga Sains: Jurnal Pendidikan Fisika, 9(1), 35. https://doi.org/10.31258/jgs.9.1.35-42
Deliviana, E. (2017). Aplikasi Powtoon Sebagai Media Pembelajaran : Manfaat dan Problematikanya. Journal of Chemical Information and Modeling, 1689“1699.
Farizi, Z. Al, Sulisworo, D., Hasan, M. H., & Rusdin, M. E. (2019). Pengembangan Media Animasi untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis TPACK dengan POWTOON pada Materi Torsi SMA Kelas XI. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 10(2), 108“113. https://doi.org/10.26877/jp2f.v10i2.4017
Ismara, L. (2017). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Di Smp. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Untan, 6(9), 213419.
Munir. (2020). Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidikan. In Antimicrobial agents and chemotherapy
Purwaningrum, J. P. (2016). Kreatif Matematis Melalui Discovery Learning. 145“157
Sari, I. Y., & Manurung, A. S. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Animasi Powtoon Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas Iii Sdn Gudang Tigaraksa. Inovasi Penelitian, 2(3). Retrieved from https://scholar.google.com/citations?user=-ovuGpYAAAAJ&hl=id&oi=ao
Sugiyono. (2019). METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. (2018). Pegembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Sukiyasa, K., & Sukoco, S. (2013). Pengaruh media animasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa materi sistem kelistrikan otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(1), 126“137. https://doi.org/10.21831/jpv.v3i1.1588
Supardi, Leonard, Suhendri, H., & Rismurdiyati. (2015). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Minat Belajar. Pengaruh Media Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Supardi, 2(1), 71“81.
Susanto, R. (2018). Peningkatan Keterampilan Manajemen Proses Pembelajaran Inovatif Dan Interaktif Di Smp St. Andreas, Jakarta. Jakarta Jurnal Abdimas, 4, 254.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Widiana, I. W., Bayu, G. W., & Jayanta, I. N. L. (2017). Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning), Gaya Kognitif Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Mahasiswa. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 6(1), 1“15. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v6i1.8562
Winarni., Suparmi., & S. (2012). Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor Untuk SMA/MA Kelas X. Jurnal Program Studi Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 muhammad iqbal mixsen, iwan setiawan, andik purwanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan Fisika allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions. Jurnal Pendidikan Fisika CC-BY or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, Jurnal Pendidikan Fisika recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
Jurnal Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.