PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN 4C SISWA
DOI:
https://doi.org/10.24114/jpf.v13i1.26739Keywords:
Pengembangan, Bahan Ajar Fisika, STEMAbstract
Bahan ajar perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena dapat membantu guru dalam menyampaikan materi. Pembelajaran perlu didukung oleh ketersediaan bahan ajar, begitu juga pembelajaran STEM. Pembelajaran di abad-21 tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitif, tetapi juga mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial. Keterampilan tersebut dikenal dengan istilah 4C. Peneltian ini untuk menganalisis kelayakan, keefektifan dan kepraktisan bahan ajar fisika berbasis STEM, dan untuk mengetahui peningkatan sebagian keterampilan 4C siswa yang diajarkan menggunakan bahan ajar fisika berbasis STEM. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE meliputi tahap analyze, design, development, implementation, dan evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA MAS Ponpes Darul Qur™an. Instrumen dan teknik pengumpulan data menggunakan lembar validasi bahan ajar oleh tim ahli materi dan desain, lembar penilaian keefektifan bahan ajar, dan lembar penilaian kepraktisan bahan ajar. Hasil penelitian diperoleh bahwa bahan ajar fisika berbasis STEM yang dikembangkan dalam kategori sangat layak menurut ahli materi dan desain, sangat efektif ditinjau dari hasil belajar dan penilain guru terhadap bahan ajar fisika berbasis STEM, dan sangat praktis ditinjau dari respon siswa dan penilaian para ahli terhadap bahan ajar fisika berbasis STEM. Hasil belajar siswa yang di uji dengan analisis N-gain menunjukkan bahwa bahan ajar fisika berbasis STEM mampu meningkatkan sebagian keterampilan 4C siswa. Jadi bahan ajar fisika berbasis STEM telah memenuhi kriteria layak, efektif, praktis, dan mampu meningkatkan sebagian ketrerampilan 4C siswa kelas XI MIA MAS Ponpes Darul Qur™an sebagai sumber belajar pendukung dalam proses pembelajaran materi suhu dan kalor.References
Aldoobie, N. (2015). ADDIE Model. American International Journal Of Contemporary Reseach, 6(6): 68-72
Alwi, A.,Ida. S., Umi. I. (2014). Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pendidik Dan Tenaga Pendidik. Jakarta: saraz publishing
Barcelona, K. (2017). 21st Century Curriculum Change Initiative: A Focus on STEM Education as an Integrated Approach to Teaching and Learning. American Journal of Educational Research. 2(10):826-875.
Bear. J. (2011). How divergent thinking tests mislead Us: Are the Torrance Tests still relevant in the 21 st century? The division 10 dabate. Psychology of aesthetics, creativity, and the art,. 4.(4):309-313.
Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach (Vol. 722). Springer Science & Business Media.
Daryanto, & Syaiful, K. (2017). Pembelajaran abad 21. Yogyakarta: Gava Media
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Dikmenum Depdiknas
Djamarah, S. B. (2010). Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional
H. Diana.,Rahmatsyah., R.A. Sani., W. Bunawan., R. H Lubis. (2019). Effect Of Collaborative Inquiry Learning Model To 4C Student Skills In High School. Jurnal Pendidikan Fisika. 8(1):29-38.
Ika, P. K,. (2017). Bahan Ajar Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and, Mathematics) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA. UNNES Physic Education Jurnal. 6(3):54-58.
Kadek, A.,P. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Sma Berbasis Kontekstual Pada Materi Suhu Dan Kalor. Jurnal Pembelajran Sains.3(1):29-34.
Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014. Jakarta: Sekertariat Jendral.
Kyungsuk, P. (2011). Effects Of Integrative Approaches Among Science, Technology, Engineering, And Mathematics (STEM) Subjects On Students™ Learning: A Preliminary Meta-Analysis. Journal of STEM Education, Utah State University. 12(5):23-37.
Mariati, P.S., Nurdin, B., Yenni, D.W.A.S., Rahma, K., Zaskya, L.U., Motlan. (2019). Desain Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap 4C. Jurnal Inovasi Pembelajran Fisika. 7(3):38-46.
Oktavia, R. (2019). Bahan Ajar Berbasis Science, Technology, Engineering, Mathematics (Stem) untuk Mendukung Pembelajaran IPA Terpadu.
Departemen Pendidikan IPA, Universitas Negeri Padang. 9(1):29-38
Resnick, Halliday. (1979) Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Ritz, J.M & Fan, S. (2014). "STEM and Technology education: International state-of-the-art." International Journal of Technology and Design Education, 25(4):23-29.
Rusyati, Anna, P., Didi. A. (2019). Rekonstruksi Bahan Ajar Berbasis Stem Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Tekonologi Siswa Pada Konsep Kemagnetan. Journal of Science Education And Practice,.2(2):10-23.
Surapranata, S. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas Dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yenni, D. A. S., Mariati, P.S., Nurdin, B., Motlan. (2019). Penerapan Project Based Learning Berbasis LKS Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika.8(2):85-90.
Yuni, W., E. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruhan Malang.1(1):263-278.
Zaskya, L.U,. Nurdin, B., Mariati, P.S., Motlan. (2019). Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Materi Fulida Dinamis Di SMA. Jurnal Pendiidkan Fisika.1(1):263-278.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Khairun Nisya, derlina nst, derlina nst, wawan bunawan, wawan bunawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan Fisika allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions. Jurnal Pendidikan Fisika CC-BY or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
In developing strategy and setting priorities, Jurnal Pendidikan Fisika recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
Jurnal Pendidikan Fisika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.