Tradisi Maulid Adat Sebagai Pelestarian Civic Culture di Bayan Lombok Utara

Authors

  • Alfan Didit Febrian Universitas Mataram
  • Dahlan Dahlan Universitas Mataram
  • Sawaludin Sawaludin Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.24114/jk.v20i2.45638

Keywords:

civic culture, tradition, customary birthday, budaya kewarganegaraan, maulid adat, tradisi

Abstract

AbstractThe custom maulid tradition is a tradition that is regularly held by the Bayan community of North Lombok district in commemoration of the birthday of the great prophet Muhammad SAW. The implementation of the customary maulid tradition consists of several series of processions which have their own value in the formation of the cultural character of the community. This study aims to find out how the series of processions for the adat maulid tradition and what values are contained in the procession so that it becomes a form of preserving civic culture in the adat maulid tradition in the village of Bayan, sub-district, Bayan, North Lombok district and to identify supporting and inhibiting factors for the implementation of customary maulid tradition activities. This research is a type of qualitative research using ethnographic methods. Data collection techniques use observation techniques, interview techniques and documentation techniques. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the adat maulid tradition is carried out every year as a form of citizen identity and in each process it still preserves civic culture values such as social values, economic values, and religious values.------------------AbstrakTradisi maulid adat merupakan .sebuah tradisi.yang.diselenggarakan secara rutin oleh.masyarakat Bayan kabupaten Lombok Utara dalam memperingati hari kelahiran nabi besar Muhammad SAW. pelaksanaan kegiatan tradisi maulid adat terdiri dari beberapa rangkaian prosesi yang memiliki nilai tersendiri dalam pembentukan karakter kebudayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rangkaian prosesi tradisi maulid adat dan nilai apa saja yang terkandung dalam prosesi tersebut sehingga menjadi bentuk pelestarian civic culture pada tradisi maulid adat di desa Bayan kecamatan Bayan kabupaten Lombok utara serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan tradisi maulid adat. penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi maulid adat dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk identitas warga negara dan pada setiap prosesnya masih melestarikan nilai civic culture seperti nilai sosial, nilai ekonomi, dan nilai religius

References

A, S. S. S. (2008). Daya Kewarganegaraan (Civic Culture) dalam Membangun Kesadaran Lingkungan Hidup Masyarakat Wangon (Universitas Muhammadiyah Purwokerto). Diambil dari https://repository.ump.ac.id/8614/

Aisah, S. (2015). Nilai-Nilai Sosial yang Terkandung dalam Cerita Rakyat œEnce Sulaiman pada Masyarakat Tomia. Jurnal Humanika, 3(15), 1689“1699. Diambil dari http://ojs.uho.ac.id/index.php/HUMANIKA/article/view/607

Anissa, F. (2015). Civic of Culture: Media, Kaum Muda, dan Mengenali Ke-Istimewaan Yogyakarta. Komunikator, 7(1), 1“18. Diambil dari https://journal.umy.ac.id/index.php/jkm/article/view/677

Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran (A. Fawaid & R. K. Pancasari, Penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dian, W. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Hasibuan, H. A., & Simatupang, E. (2021). Peran Tradisi Boteng Tunggul dalam Memperkuat Civic Culture Masyarakat Adat Lombok. Jurnal Kewarganegaraan, 18(1), 19“36. https://doi.org/10.24114/JK.V18I1.22620

Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Kosanke, R. M. (2019). Pengertian Faktor Pendukung dan Penghambat. Journal of Educational Management and Strategy, 1(1), 11“39. Diambil dari http://repository.uinsu.ac.id/18929/

Nugraha, T. C., & Jalaludin, H. U. (2017). Revitalisasi Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Jurnal Penelitian Agama, 4(2), 222“236. https://doi.org/10.24090/jpa.v12i2.2011.pp222-236

Nurfatriani, F. (2006). Konsep Nilai Ekonomi Total Dan Metode Penilaian Sumberdaya Hutan. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 3(1), 1“16. https://doi.org/10.20886/jpsek.2006.3.1.1-16

Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2016). Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang. Journal of Urban Society™s Arts, 3(2), 64“72. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481

Rachman, T. (2018). Tradisi. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951“952.

Rismaya, D. (2020). nalisis Nilai Gotong Royong Dalam Pelaksanaan Tradisi Ruwatan Desa Sebagai Upaya Pembentukan Civic Culture Pada Masyarakat (Studi Kasus di Desa Cijurey Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka) (Universitas Pasundan). Diambil dari http://repository.unpas.ac.id/49641/

Rodiatun, I. F. (2022). Civic Culture dalam Budaya Beguru pada Masyarakat Sasak. Manazhim, 4(2), 427“441. https://doi.org/10.36088/manazhim.v4i2.1891

Salsabila, N., Wahyuni, F. D., & Nurgiansyah, T. H. (2023). Peran Penting Civics: Pendidikan Ilmu Kewarganegaraan di Era Masyarakat Digital. Jurnal Kewarganegaraan, 20(1), 1“12. https://doi.org/10.24114/jk.v20i1.39530 1

Sawaludin, Haslan, M. M., & Basariah. (2022). Eksistensi dan Peran Elit dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Dusun Sade Desa Rambitan Lombok Tengah. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(4b), 2426“2432. https://doi.org/10.29303/jipp.v7i4b.941

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utami, T. P., & Awaludin, M. (2021). Komparasi Arah Kiblat Masjid Kuno Songak dan Masjid Kuno Bayan di Lombok. Al-Afaq: Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi, 3(1), 77“88. https://doi.org/10.20414/afaq.v3i1.3571

Winataputra, U. S., & Budimansyah, D. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional: Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran. Bandung: Widya Aksara Press.

Zuhdi, M. H. (2014). Parokialitas Adat Wetu Telu di Bayan (Wajah Akulturasi Agama Lokal Di Lombok). Istinbath, 13(1), 26“46. Diambil dari http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/istinbath/article/view/39

Published

2023-09-30