Studi Analisis Konsep Ideologi Marhaenisme Sukarno Sebagai Asas Perjuangan Bangsa Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.24114/jk.v19i1.33301Keywords:
Ideology, Marhaenism, Principles of Struggle, Ideologi, Marhaenisme, Asas PerjuanganAbstract
AbstractIdeology is important in the order of social and state life. Philosophically, the concept of ideology is very subjective. There are those who consider ideology as dogma, while others are concerned with linking ideology as political discourse and political views. Meanwhile, some think that ideology is based on the concrete interests of social class which is marked by the absence of interest on an economic basis. In the socio-historical context of the Indonesian nation, ideology is used as a "tool" for the struggle to form the mental, character, spirit and thoughts of anti-colonialism, so as to create a manifestation of the fundamental values of Indonesia in the form of Pancasila formulated by national figures. The purpose of this research is to study and analyze the concept of Sukarno's Marhaenism ideology which became the forerunner of thoughts/ideas about Pancasila. The method used is concept analysis with a qualitative approach. Based on the results of the analysis carried out, the results show that marhaenism conceptually emphasizes aspects of the struggle of the marhaens, namely the groups exploited by imperialism and capitalism so that they have difficulty being able to prosper themselves. The important elements in the ideology of Marxism are socio-nationalism, socio-democracy, mass-action, machtvorming, non-cooperation, and self-reliance. and self-reliance.--------------AbstrakIdeologi menjadi hal yang penting dalam tatanan kehidupan sosial maupun bernegara. Secara filosofis, konsep ideologi sangatlah subjektif. Ada yang menganggap ideologi sebagai dogma, ada juga yang menyangkutpautkan ideologi sebagai diskursus politik dan pandangan politik. Sedangkan sebagian lagi menganggap ideologi didasarkan pada kepentingan konkret kelas sosial yang ditandai oleh tidak adanya kepentingan atas dasar ekonomi. Dalam sosio-historis bangsa Indonesia, ideologi dijadikan sebagai œalat perjuangan untuk membentuk mental, karakter, semangat dan pemikiran anti kolonialisme, sehingga terciptalah manifestasi dari nilai-nilai fundamental keindonesiaan berupa Pancasila yang dirumuskan oleh para tokoh nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis konsep tentang ideologi Marhaenisme Sukarno yang menjadi cikal bakal pemikiran/gagasan mengenai Pancasila. Metode yang digunakan adalah analisis konsep dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan didapatkan hasil bahwa marhaenisme secara konseptual menekankan pada aspek perjuangan kaum marhaen, yaitu kelompok yang dieksploitasi oleh imperialisme dan kapitalisme sehingga mereka kesulitan untuk bisa mensejahterakan dirinya. Adapun unsur-unsur penting dalam ideologi marhaenisme yaitu sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, aksi-massa, machtvorming, non-kooperasi, dan self-reliance.References
Adams, C. (2018). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat. Yogyakarta: PT. Media Pressindo.
Al Muchtar, S. (2016). Ideologi Pancasila. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Argenti, G., & Dias, D. S. I. (2018). Soekarno™s Political Thingking About Guided Democracy. Jurnal Politikom Indonesiana, 3(2), 46“63. https://doi.org/10.35706/JPI.V3I2.1654
Dedi, A. (2018). Pemikiran Politik Soekarno, Bung Hatta, dan Tan Malaka dalam Kehidupan Politik di Indonesia. Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 4(4), 527“532. https://doi.org/10.25157/DINAMIKA.V4I4.873
Dewantara, A. W. (2017). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam kacamata Soekarno). Yogyakarta: PT. Kanisius.
Duverger, M. (2014). Sosiologi Politik (Daniel Dhakidae, Penerj.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fajar Pratama, F., Asyiah, A. K., & Chandra, D. (2021). Reactualization of Marhaenism Principles to Promote Marginal Community™s Social Welfare. JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, 30(1), 72“88. https://doi.org/10.17509/JPIS.V30I1.29497
Kasenda, P. (2013). Hari-Hari Terakhir Sukarno. Depok: Komunitas Bambu.
Kasenda, P. (2014). Sukarno Muda Biografi Pemikiran 1926-1933. Depok: Komunitas Bambu.
Kuswono. (2016). Marhaenism: Social Ideology Create by Sukarno. HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 4(2), 119“130. https://doi.org/10.24127/HJ.V4I2.549
Latif, Y. (2019). Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lumanauw, N. (2015). Jokowi: Marhaenisme Asas Paling Cocok bagi Rakyat Indonesia. Diambil 13 Maret 2022, dari www.beritasatu.com/ website: https://www.beritasatu.com/politik/297283/jokowi-marhaenisme-asas-paling-cocok-bagi-rakyat-indonesia#!
Maimun. (2015). Aktualisasi Pendidikan Keteladanan dalam Meredam Ideologi Radikal di Indonesia Memperkokoh Jatidiri PKn. Prosiding Seminar Nasional: Penguatan Komitmen Akademik dalam Memperkokoh Jatidiri PKn, 255“263. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.
Mawarti, R. A., & Sundawa, D. (2016). Peranan Civic Community dalam Mendorong Pemuda sebagai Pelopor Kemandirian Bangsa (Studi kasus pada komunitas œPasukan Kresek di Kabupaten Malang Jawa Timur). Nurani: Jurnal Kajian Syari™ah dan Masyarakat, 16(2), 63“84. https://doi.org/10.19109/NURANI.V16I2.934
Melawati, C. E., & Kuswono. (2018). Marhaenisme: Telaah Pemikiran Sukarno Tahun. Swarnadwipa, 2(3), 153“163.
Mintz, J. S. (2017). Muhammad, Marx, Marhaen, Akar Sosialisme Indonesia (Zulhilmiyasri, Penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nuopponen, A. (2010). Methods of Concept Analysis-A Comparative Study. LSP Journal-Language for Special Purposes, Professional Communication, Knowledge Management and Cognition, 1(1), 4“12.
Parwanto, I. D. (2015). Mengerti Pancasila: Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Solo: Citra Sains Surakarta.
Pratama, F. F., & Mutia, D. (2020). Paradigma Kualitatif sebagai Landasan Berpikir Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan, 17(1), 51“64. https://doi.org/10.24114/jk.v17i1.18701
Sastrapratedja, M. (1991). Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kehidupan Budaya. In Pancasila Sebagai Ideologi dalam berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara (hal. 142“144). Jakarta: BP7.
Sophiaan, M. (1994). Kehormatan Bagi yang Berhak: Bung Karno Tidak Terlibat G30S/PKI. Jakarta: Yayasan Mencerdas-kan Kehidupan Bangsa (YMKB).
Sukarno. (1964). Tjamkan Pantja Sila - Pantja Sila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: Departemen Penerangan RI.
Sukarno. (2015). Nasionalisme, Islamisme, Marxisme, Pikiran-Pikiran Soekarno Muda. Bandung: Sega Arsy.
Sukarno. (2019). Pokok-Pokok Ajaran Marhaenisme menurut Bung Karno. Yogyakarta: Media Pressindo.
Suseno, F. M. (2015). Etika Politik Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wicaksana, A. W. (2020). H.O.S Tjokroaminoto Teladan Perjuangan, Kepemimpinan, dan Kesederhanaan. Yogyakarta: C-Klik Media.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Febri Fajar Pratama, Ai Kusmiati Asyiah, Deni Chandra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Jurnal Kewarganegaraan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
Licence
Jurnal Kewarganegaraan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.