Nasionalisme Warga Muda Era Globalisasi: Pendidikan Kewarganegaraan di Perbatasan
DOI:
https://doi.org/10.24114/jk.v19i1.33214Keywords:
citizenship education, nationalism, globalization, borders, pendidikan kewarganegaraan, nasionalisme, globalisasi, perbatasanAbstract
AbstractCitizenship Education as a curricular program was developed to form smart and good citizens. An indication of a good citizen is steadfastness and belief in a nation which can be seen from the attitude of nationalism and patriotism. This research aims to find out the attitude of nationalism of Indonesian citizens, especially the younger generation in the era of globalization. The research was conducted on the Temajuk Moon Camar, West Kalimantan border. The research method uses a qualitative case study design. Data collection techniques through observation, interviews, documentation, and literature. The research data sources consist of primary and secondary sources. The research data obtained were then analyzed using an interactive model. The results of the study show that young Indonesian citizens living on the border of the Temajuk Moon Camar, West Kalimantan, have a good attitude toward nationalism. This is evident from the behaviour of the people there, one of which is not willing to leave Indonesian citizenship status even though access to Malaysia is easier. Although the community feels various limitations and development gaps, the firmness and belief of the nation from a high attitude of nationalism.----------------AbstrakPendidikan Kewarganegaraan sebagai program kurikuler dikembangkan untuk membentuk warga negara yang cerdas (smart) dan baik (good). Indikasi warga negara yang baik adalah keteguhan dan keyakinan atas sebuah bangsa dan terlihat dari sikap nasionalisme dan patriotisme. Penelitian ditujukan untuk mengetahui sikap nasionalisme warga negara Indonesia, khususnya generasi muda di era globalisasi. Penelitian dilaksanakan di perbatasan Camar Bulan Temajuk, Kalimantan Barat. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan literatur. Sumber data penelitian terdiri dari, sumber primer dan sekunder. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa warga negara muda Indonesia yang berada di perbatasan Camar Bulan Temajuk Kalimantan Barat memiliki sikap nasionalisme yang baik. Hal ini terbukti dari perilaku masyarakat disana, salah satunya tidak berkenan meninggalkan status kewarganegaraan Indonesia meskipun akses ke negara Malaysia lebih mudah. Walau masyarakat merasakan berbagai keterbatasan dan kesenjangan pembangunan, tetapi keteguhan dan keyakinan berbangsa dari sikap nasionalisme yang tinggi.References
Aisy, K. V. R., & Nurani, F. (2016). Melihat sejarah nasionalisme Indonesia untuk memupuk sikap kebangsaan generasi muda. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(2), 209“216. https://doi.org/10.21831/civics.v13i2.12745
Andriana, N. (2015). Eksistensi Kebangsaan dan Perwujudan Keindonesiaan di Wilayah Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia: Kasus Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Politik, 12(1), 83“98. https://doi.org/10.14203/jpp.v12i1.530
Bahrudin, F. A. (2019). Implementasi Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi. Pro Patria: Jurnal Pendidikan, Kewarganegaraan, Hukum, Sosial, dan Politik, 2(2), 184“200. https://doi.org/10.47080/propatria.v2i2.593
Bria, M. E. (2018). Penguatan Semangat Nasionalisme di Daerah Perbatasan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Kearifan Lokal. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 38“43. https://doi.org/10.24114/jupiis.v10i1.8379
Cahyo, P. (2015). Nasionalisme Masyarakat Di Perbatasan Laut: Studi Kasus Masyarakat Melayu-Karimun. Masyarakat Indonesia, 41(2), 147“162. https://doi.org/10.14203/jmi.v41i2.253
Dedees, A. R. (2016). Melayu di Atas Tiga Bendera: Konstruksi Identitas Nasionalisme Masyarakat Perbatasan di Kepulauan Batam. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 19(2), 141. https://doi.org/10.22146/jsp.10850
Emriz. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Fauziah, I. N. N., & Dewi, D. A. (2021). Membangun Semangat Nasionalisme Mahasiswa Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. IJOIS: Indonesian Journal of Islamic Studies, 2(02), 93“103.
Hanifa, S., & Dewi, D. A. (2021). Kesadaran Patriotik Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(4), 757“763. https://doi.org/10.36418/japendi.v2i4.141
Khoiri, M., & Irwan, I. (2020). Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan Indonesia-Singapura: Studi Kasus Masyarakat Tionghoa-Batam. Journal of Moral and Civic Education, 4(1), 11“18. https://doi.org/10.24036/8851412412020232
Kurniawan, D. M., & Utanto, Y. (2018). Kurikulum Bela Negara Sebuah Kebutuhan Kurikulim Saat Ini dan Masa Depan. Defendonesia, 3(2), 1“12. https://doi.org/10.54755/defendonesia.v3i2.71
Kusumawardani, A., & Faturochman, M. A. (2004). Nasionalisme. Buletin Psikologi, 12(2), 61“72.
Murdiono, M., Suyato, S., & Arpannudin, I. (2020). Strategi Penguatan Nasionalisme Perbatasan Indonesia. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(2), 34“43. https://doi.org/10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp34-43
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.
Prasojo, Z. H. (2013). Dinamika Masyarakat Lokal di Perbatasan. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(2), 417“436. https://doi.org/10.21580/ws.21.2.252
Punomo, S. (2013). Pengaruh PPKn, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Masyarakat Terhadap Sikap Nasionalisme Siswa Di SMA Se-Provinsi Kalimantan BArat Perbatasan Indonesia Dengan Malaysia. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689“1699.
Rachman, F. (2021). Modul Desain Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Solok: Mitra Cendikia Mandiri.
Rachman, F., Nurgiansyah, T. H., & Kabatiah, M. (2021). Profilisasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2970“2984. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i5.1052
Retnasari, L., & Hidayah, Y. (2019). Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Warga Negara Muda di Era Globalisasi melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi (Studi pada Mahasiswa PGSD UAD). Jurnal Basicedu, 4(1), 79“88. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i1.303
Sari, E. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Bela Negara dalam Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. In Samsuri, H. Santoso, & A. Taufik (Ed.), Prosiding Kongres Pengajaran dan Kebudayaan IV Tahun 2018 (hal. 46“50). Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta.
Suastika, I. N. (2013). Nasionalisme dalam Perspektif Postmodernisme, Poststrukturalisme dan Postkolonialisme. Media Komunikasi FPIPS, 11(1), 30“44. https://doi.org/10.23887/MKFIS.V11I1.452
Sutiyono, S. (2018). Reformulasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Untuk Menguatkan Nasionalisme Warga Negara Muda Di Wilayah Perbatasan. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 6(1), 1. https://doi.org/10.25273/citizenship.v6i1.1824
Wahyudi, W. (2017). Peran Kader Bela Negara Di Kawasan Perbatasan Dalam Dinamika Hubungan Lintas Batas Negara: Studi Tentang Peran Forum Bela Negara di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 7(3), 19“40. https://doi.org/10.33172/jpbh.v7i3.227
Werdiningsih, R. (2018). Membangun Semangat Nasionalisme Generasi Muda dalam Bingkai Pendidikan Karakter. Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, 13(18), 1“17.
Winataputra, U. S. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan: Refleksi Historis-epistemologis dan Rekonstruksi untuk Masa Depan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Yunita, Y., & Suryadi, K. (2018). Rancang Bangun Pendidikan Bela Negara Sebagai Wahana Pengembangan Sikap Nasionalisme Bagi Mahasiswa. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 5(2), 225“233.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 T Heru Nurgiansah, Fazli Rachman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Jurnal Kewarganegaraan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
Licence
Jurnal Kewarganegaraan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.