Pilkada Dalam Pandemic: Bagaimana Warga Negara Memaknai Demokrasi Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.24114/jk.v18i2.23416Keywords:
Local Election, Democracy, Participation, Pemilihan Kepala Daerah, Demokrasi, PartisipasiAbstract
AbstractLocal election in 2020 is a form of democracy for the Indonesian people, with this aim, namely to see how citizens interpret the concept of democracy in Indonesia during the elections held during the Pandemic. This research was conducted using the method of literature study (library research) or research with literature studies, namely research data and information from scientific journals and books as well as research results. Such is the data process obtained that the holding of regional head elections in a Pandemic reaps pros and cons. The media is a public space that is used by citizens in realizing their participation, and the manifestation of a citizen's democratic attitude can be seen from his role through the public space in his decision-making process. Thus, the media as a means of political discussion in the community, this can be said as the meaning of democracy that can be seen by every individual in the practice of citizenship.------------- AbstrakPemilihan Kepala Daerah serentak yang diselenggarakan pada tahun 2020 merupakan wujud demokrasi bagi bangsa Indonesia, tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana warga negara memaknai konsep demokrasi di Indonesia saat pilkada yang dilaksanakan saat Pandemic. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur (library research) atau penelitian dengan studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan informasi dari jurnal ilmiah dan buku serta hasil penelitian. Demikian proses data yang didapatkan bahwa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dalam Pandemic menuai pro dan kontra. Media menjadi ruang public yang digunakan warga negara dalam mewujudkan partisipasinya, dan perwujudan sikap demokratis seorang warga negara dapat dilihat dari peran dirinya melalui ruang public dalam proses pengambilan keputusannya. Demikian, media sebagai sarana diskusi politik di kalangan masyarakat, hal ini dapat dikatakan sebagai makna demokrasi yang dapat dilihat setiap individu dalam praktek kewarganegaraan.References
Andriansyah, A. (2020). Penerapan Asas Salus Populi Suprema Lex Pada Pelaksanaan Demokrasi di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 8(3), 300“309.
Aswandi, B., & Roisah, K. (2019). Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(1), 128“145. https://doi.org/10.14710/jphi.v1i1.128-145
Badan Pusat Statistik. (2019). Indeks Demokrasi Indonesia (IDI).
Christina, D., Nindatu, P. I., & Lubis, D. P. (2016). Alternatif Media Pendidikan Politik Dalam Rangka Membangun Partisipasi Politik Pemuda Tani. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 14(1). https://doi.org/10.46937/14201613549
Cogan, J. J. (1999). Developing the Civic Cociety: The Role of Civic Education. Bandung: CICED.
Coleman, S. (2017). Can the Internet Strengthen Democracy? (1 ed.). Cambridge: John Wiley & Sons.
Disch, L. (2011). Toward a Mobilization Conception of Democratic Representation. American Political Science Review, 105(1), 100“114. https://doi.org/10.1017/S0003055410000602
Gaffar, A. (2006). Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Habermas, J. (2001). Constitutional Democracy: A Paradoxical Union of Contradictory Principles? Political Theory, 29(6), 766“781. https://doi.org/10.1177/0090591701029006002
Hasibuan, R. P. P. M. (2020). Urgensitas Perppu Pilkada Di Kala Wabah Pandemi Covid-19. ADALAH, 4(1). https://doi.org/10.15408/adalah.v4i1.15503
Hergianasari, P. (2020). Electoral Distancing: Alternatif Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah 2020 Ditengah Covid-19 Di Indonesia. Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 112“121. https://doi.org/10.24246/JMS.V1I12020P112-121
Kennedy, R., & Suhendarto, B. P. (2020). Diskursus Hukum: Alternatif Pola Pengisian Jabatan Kepala Daerah di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 2(2), 188“204. https://doi.org/10.14710/jphi.v2i2.188-205
Latif, Y. (2019). Demokrasi: Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Habermas. Yogyakarta: Kanisius.
Leicht, K. T., & Jenkins, J. C. (2009). Handbook of Politics: State and Society in Global Perspective. Springer Science & Business Media.
Lussier, D. N. (2016). Constraining Elites in Russia and Indonesia: Political Participation and Regime Survival. https://doi.org/10.1017/slr.2020.104
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
Ratnamulyani, I. A., & Maksudi, B. I. (2018). Peran Media Sosial Dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula Dikalangan Pelajar di Kabupaten Bogor. Sosiohumaniora, 20(2), 154“161. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.13965
Riyanto, A. D. (2019). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2019. Diambil 20 November 2020, dari andi.link website: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2019/
Suryadi, K. (1999). Demokratisasi Pendidikan Demokrasi. Dalam Masyarakat Versus Negara: Paradigma Baru Membatasi Dominasi Negara.
Suryadi, K. (2017). Menak Senayan: Arsitek Komunikasi Politik Indonesia. Bandung: Pustaka Jaya.
Suwondo, D. (2020). Pengalaman Pilkada Langsung dan Kesiapan Polri dalam Pengamanan Pelaksanaan Pilkada. Jurnal Litbang Polri, 23(2), 54“73.
Utomo, W. W. (2020). Kebijakan Penyelenggaran Pilkada (Menghadapi Pilkada 2020 Ditengah Covid 19 Dan New Normal). Jurnal Al-Harakah, 3(01).
Winataputra, U. S. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Gagasan, Instrumentasi, dan Praksis). Bandung: Widya Aksara Press.
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Lisda Nurul Romdani, Karim Suryadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Jurnal Kewarganegaraan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)
Licence
Jurnal Kewarganegaraan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.