Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pendidikan Pesantren dalam Membentuk Keadaban Moral Santri

Authors

  • Hendri Hendri Universitas Al Azhar Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/jk.v17i1.18702

Keywords:

citizenship education, education pesantren, santri, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan pesantren

Abstract

As we know that many theories that explain citizenship education are seen from a wide range of perspectives, both about culture, economy, social, political, and religious stemming from the civility of the nation's cultural values. While pesantren is present as an educational institution that has a mission vision of moral presence (morality). These two entities have the same direction in shaping the personality of the nation. The purpose of this study is to examine and analyze in-depth the optimization of pesantren in shaping the moral imperatives involved in citizenship education. Research methods using qualitative. The data collection technique was carried out by observation, documentation, and interview studies. The results obtained in this research are very constructive, namely Islamic boarding schools strengthening through formal, informal and non-formal education so that students in carrying out their daily life always apply morals that reflect the values of Pancasila and Islamic values as a nation with a fresh and religious community.-------------Seperti yang kita ketahui bahwa banyak teori-teori yang menjelaskan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan dipandang dari berbagai macam perspektif, baik berkenaan dengan budaya, ekonomi, sosial, politik, dan religius yang bersumber dari keadaban nilai-nilai budaya bangsa. Sedangkan pesantren hadir sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai visi misi tentang keadaban moral (akhlak). Dua entitas ini punya arah yang sama dalam membentuk keperibadian bangsa. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam mengenai optimalisasi pesantren dalam membentuk keadaban moral yang terintgrasi dalam pendidikan kewarganegaraan. Metode penelitian menggunakan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian sangat kontruktif, yaitu pesantren melakukan penguatan melalui pendidikan formal, Informal dan nonformal, hingga santri dalam menjalankan kehidupan sehari-hari senantiasa menerapkan moral yang mencerminkan nilai Pancasila dan nilai Islam sebagai bangsa bernegaran dan ummat beragama.

References

Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi Penelitian Mualitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda.

Attarmizi, Y. A., & Kalam, M. Y. (1999). KH Mohd. Ilyas Ruhiat, Ajengan Santun dari Cipasung: Membedah Sejarah Hidup dan Wacana Pemikiran Islam Keumatan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Baidlawi, H. M. (2006). Modernisasi Pendidikan Islam (Telaah Atas Pembaharuan Pendidikan di Pesantren). Tadris, 1(2). https://doi.org/10.19105/jpi.v1i2.198

Baso, A. (2012). Akar Pendidikan Kewarganegaraan di Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati, 27(2), 161“186. https://doi.org/10.15575/jpi.v27i2.503

Budiman, A., & Ismatullah, F. (2015). Penerapan Pendidikan Akhlak di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Darut Taqwa Jenangan Ponorogo Tahun Ajaran 2014-2015. At-Ta™dib, 10(1), 155“175. https://doi.org/10.21111/AT-TADIB.V10I1.330

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E., & Wasriah, N. (2019). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Kaelan, H. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila Kultural Historis, Filosofis Yuridis dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Paradigma.

Ma™rifah, S., & Mustaqim, M. (2015). Pesantren Sebagai Habitus Peradaban Islam Indonesia. Jurnal Penelitian, 9(2), 347“366. https://doi.org/10.21043/jupe.v9i2.1325

Maarif, A. S. (2017). Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara: Studi Tentang Perdebatan dalam Konstituante. Kerja sama Penerbit Mizan dan Maarif Insitute for Culture and Humanity.

Magnis-Suseno, F. (1987). Etika Politik: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

Mardawani, & Kurniati, A. (2007). Model Pembinaan Rasa Kebangsaan Melalui Citizenship Education Pada Masyarakat Entikong Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 1(2), 41“47. https://doi.org/10.17977/um019v2i12017p041

Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2016). Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang. Journal of Urban Society™s Arts, 3(2), 64“72. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481

Rachmah, H. (2013). Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. E-Journal WIDYA Non-Eksakta, 1(1), 7“14.

Surip, N., Syarbaini, S., & Rahman, A. (2015). Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Susilo, L. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Menggunakan Metode Bermain Peran Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten tanah Tidung. Jurnal Pendidikan Dasar, 6(1), 24“35. https://doi.org/10.21009/jpd.061.03

Tukiran, T., & Udhie, H. (2014). Pemimpin Berkarakter Pancasila. Bandung: Alfabeta.

Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Winataputra, U. S. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan: Refleksi Historis-epistemologis dan Rekonstruksi untuk Masa Depan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Winataputra, U. S., & Budimansyah, D. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional: Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran. Bandung: Widya Aksara Press.

Published

2020-09-20